Bola.com, Bandung - Tim sepak bola PON Jawa Timur tidak lantas pesimistis karena tidak bisa menurunkan skuat terbaiknya di kualifikasi PON 2016 Jabar. Tim besutan Hanafing itu tetap memasang target menang saat menghadapi tim PON DI Yogyakarta, Minggu (20/3/2016) di Stadion Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung.
Bagi Hanafing, kendala yang dialami timnya bukan alasan bagi Ridho Nurcahyo dkk. tampil buruk di pertandingan tersebut. Sebab, ia mempercayai kualitas pemain yang ada tak jauh beda dengan pemain yang absen di pertandingan kali ini.
Tim PON Jatim memang tidak bisa diperkuat sejumlah pemainnya yang tersebar di sejumlah klub ISL macam Teguh Amirudin (Barito Putera), Ahmad Nufiandani (PS TNI), dan Fatchu Rochman (PS Polri). Maklum, jadwal gelaran ini bertabrakan dengan Piala Bhayangkara yang saat ini sedang berjalan. Tercatat hanya Sahrul Kurniawan yang bisa bergabung dengan tim ini.
Advertisement
Baca Juga
"Kami punya pemain-pemain berkualitas dengan jam terbang yang cukup karena sebelumnya mayoritas dari mereka pernah tampil di kompetisi Divisi Utama bersama Laga FC. Sebelum terjun di kualifikasi ini, kami juga rutin menggelar uji coba sepanjang tahun 2015 hingga awal 2016 lalu," ujar eks pelatih PSM Makassar ini.
Pada pertandingan ini Hanafing bakal menggunakan formasi andalannya, 4-3-3. Formasi yang diyakini cukup ampuh untuk mengalahkan tim PON DI Yogyakarta. Pasalnya, formasi inilah yang ia gunakan saat menekuk sejumlah klub ISL di Jatim dalam beberapa laga uji coba lalu, salah satunya kemenangan 2-0 atas Surabaya United.
Dengan formasi ini, Hanafing berharap timnya bisa tampil menyerang. Maklum, tim PON Jatim memburu kemenangan di laga perdananya agar memiliki modal positif untuk pertandingan selanjutnya. "Kami ingin anak-anak langsung mengggebrak sejak menit awal. Karena kami harus menang, supaya langkah peluang kami menembus putaran final terbuka," laga Hanafing.
Bagi Hanafing memenangi pertandingan ini sebuah kewajiban. mengingat jadwal yang dijalani timnya ekstra padat. Betapa tidak, usai laga lawan DIY, mereka harus bertanding lagi pada Senin (21/3/2016), Selasa (22/3/2016), dan Kamis (24/3/2016) depan. Karena itu, ia tak yakin timnya mampu melanggang ke putaran final jika tak mampu memenangi laga ini.
Bertanding tiga hari beruntun memang membuat tim PON Jatim tidak memiliki waktu istirahat yang ideal. Sehingga mereka harus mengaturnya sendiri agar tak kedodoran. Bahkan, kendati memiliki waktu istirahat hanya sehari sebelum pertandingan terakhir yang harus ia jalani dianggap masih tak cukup untuk mengembalikan kondisi fisik para pemainnya.
"Kami belum pernah membuat simulasi untuk jadwal seperti ini. Karena itu, kami harus bisa unggul lebih dulu di setiap pertandingan, kalau bisa lebih dari satu gol. Setelah itu mengatur tempo permainan supaya tidak terkuras," jelas Hanafing.