Bola.com, Jakarta - Selama beberapa musim terakhir Persipura menjadi contoh klub yang punya prestasi stabil. Tim Mutiara Hitam mengoleksi empat gelar juara kompetisi tertinggi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Kalaupun tak menjadi juara, Persipura berada di posisi runner up atau tetap berada di papan atas.
Advertisement
Baca Juga
Kehebatan dan konsistensi Persipura itu tak lepas dari talenta pemain lokal yang diracik dengan matang dan dipadukan dengan pemain asing. Selain itu, materi pemain yang tak banyak berubah secara drastis membuat kekompakan dan kerja sama tim di lapangan tetap bisa terjaga.
Namun pada masa vakum kompetisi, wajah Persipura banyak berubah. Sejumlah pemain pergi untuk memperkuat tim lain karena Persipura memutuskan untuk tak tampil di beberapa turnamen yang marak berputar. Tim Mutiara Hitam sempat turun di Piala Presiden, namun penampilan mereka tak sesolid biasanya dan terhenti di babak penyisihan grup.
Kini Persipura tampil lagi di Torabika Bhayangkara Cup. Penampilan anak asuh Oswaldo Lessa itu berbeda karena tak diperkuat oleh sejumlah pemain yang memutuskan pergi. Siapa saja pemain yang biasanya menjadi andalan di tim Persipura dan saat ini sudah hengkang?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
2
1. Boaz Solossa (Carsae Timor Leste)
Boaz Solossa adalah kapten tim sekaligus top scorer sepanjang masa Persipura dengan koleksi 137 gol. Pemain yang bisa beroperasi di sisi sayap dan penyerang ini memutuskan untuk memperkuat tim di Liga Timor Leste, Carsae FC.
Sepanjang karirnya, Boaz hampir tak pernah bermain buat klub selain Persipura. Baru pada saat sulit ketika kompetisi berhenti akibat konflik Menpora-PSSI, Boaz terpaksa bermain di luar Persipura. Sebelum pindah ke Carsae, Boaz sempat memperkuat Pusamania Borneo FC sebagai pemain pinjaman di turnamen Piala Jenderal Sudirman.
Tanpa Boaz di lini depan, Persipura kesulitan untuk menjebol gawang lawan. Penyerang muda yang didampingi Ian Kabes sebagai senior belum memperlihatkan kontribusi yang besar buat tim.
Advertisement
3
2. Imanuel Wanggai (Carsae Timor Leste)
Sama seperti Boaz, Imanuel Wanggai memutuskan untuk pergi dari Papua dan mengadu nasib di klub Carsae FC, Timor Leste. Manu adalah pemain penting di posisi gelandang tengah Persipura. Manu menjadi pemain pertama dari Persipura yang memutuskan untuk mengadu nasib di Timor Leste. Ia kini kembali berada dalam satu tim dengan Boaz di Carsae dan pemain asal Papua lain, Oktovianus Maniani.
3. Gerald Pangkali (PS Polri)
Gerald Pangkali adalah wakil kapten di Persipura. Ia bisa bermain sebagai gelandang tengah dan bek sayap. Saat ini Gerald bermain buat PS Polri sebagai pemain pinjaman. PS Polri meminjam sejumlah pemain, termasuk Gerald, untuk tampil di Torabika Bhayangkara Cup ayng sekarang sedang bergulir.
4
4. Robertino Pugliara (PS Polri)
Robertino Pugliara bisa dibilang adalah salah satu gelandang papan atas di Indonesia saat ini. Pemain asal Argentina itu pernah memperkuat sejumlah tim seperti Persiba Balikpapan, PSM Makassar, dan Persija Jakarta. Setelah ditinggal Zah Rahan yang hengkang ke Malaysia, Persipura menemukan sosok pengganti pada diri Robertino.
Tanpa kehadiran pemain berusia 32 tahun itu Persipura kehilangan inspirator permainan di lini tengah. Sama seperti Bio Paulin dan Gerald Pangkali, saat ini Robertino dipinjam oleh PS Polri untuk tampil di Torabika Bhayangkara Cup.
5. Bio Paulin (PS Polri)
Kokohnya pertahanan Persipura selama ini tak lepas dari peran Bio Paulin. Pemain naturalisasi asal Kamerun ini selalu tampil tanpa kompromi sebagai bek tengah Persipura. Ketangguhan Bio di lini belakang membuat PS Polri memakai tenaganya untuk tampil di Torabika Bhayangkara Cup. Bio mencetak satu gol buat PS Polri ketika menang 3-0 lawan Persija.
Advertisement
5
6. Yoo Jae-hoon (tanpa klub)
Persipura amat jarang punya pemain berposisi kiper yang merupakan pemain asli Papua. Tak heran kalau sudah menemukan kiper yang tangguh, sosok penjaga gawang itu biasanya akan bertahan cukup lama.
Ketangguhan Yoo Jae-hoon di bawah mistar menjadi salah satu kunci kekuatan Persipura selama beberapa tahun belakangan ini. Kehadiran kiper asal Korsel itu membuat gawang tim Mutiara Hitam sulit ditembus lawan.
Yoo sempat memperkuat Pusamania Borneo FC dan membawa timnya menjadi juara Piala Gubernur Kaltim. Kini, Yoo memilih untuk tak memperkuat klub manapun meski Pusamania Borneo FC dan Persipura sama-sama tampil di Torabika Bhayangkara Cup. Kabarnya, Yoo tak menemukan kecocokan soal kontrak dengan kedua tim itu.