Sukses


Konflik Sepak Bola Surabaya Tak Buat Pembinaan Usia Muda Mati!

Bola.com, Surabaya - Kelesuan yang terjadi di sepak bola Indonesia tak berpengaruh pada pembinaan di Surabaya. Faktanya, hampir setiap gelaran turnamen sepak bola usia dini yang digelar di Kota Pahlawan masih dibanjiri peserta. Hal itu bisa dilihat dari turnamen bertajuk Gothia Cup 2016 zona Surabaya yang akan digelar digelar di Lapangan Perseda, Lidah Kulon, Surabaya.

Pada babak kualifikasi regional Jawa ini, ada sebanyak 16 tim di dua kelompok umur, KU-16 dan KU-14. KU-16 rencananya akan digelar pada 1-3 April 2016, sementara pertandingan di KU-16 berlangsung pada medio 8-10 April. Jumlah ini sebetulnya lebih sedikit dari tim yang berminat untuk mengikuti turnamen tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Panitia Pelaksana Bambang Sumantri. “Kalau tidak ada kuota dari panpel pusat, yang mau ambil bagian di ajang ini sebetulnya sangat banyak. Tapi karena dibatasi, kami harus menolak beberapa SSB yang ingin ikut,” ujar mantan pemain Persela Lamongan ini. 

Karena ada batasan jumlah peserta ini, panpel lokal Surabaya pun hanya mengundang beberapa SSB yang memiliki prestasi bagus di gelaran-gelaran sebelumnya. Dengan hanya menyertakan tim-tim undangan diharapkan persaingan di turnamen ini sangat kompetitif.

Di kategori KU-16 dan KU-14, sebanyak 16 tim dibagi menjadi empat grup. Juara dari masing-masing grup mendapatkan tiket ke babak regional Jawa yang akan digelar di Malang untuk KU-16, dan di Blitar untuk KU-14.

Di babak regional Jawa ini, empat tim juara grup KU-16 dan KU-14 akan bertemu dengan wakil zona Malang dan zona Blitar di babak 8 besar. Masing-masing juara KU (KU-16 dan KU-14) dari babak regional ini akan mewakili zona Jawa di babak nasional yang akan digelar di Jakarta. Mereka akan berebut tiket ke Ghotia Cup di Shenyang, Cina, pada Agustus 2016.

“Mulai dari babak nasional, tim peserta dibiayai oleh panitia pusat. Begitu pun ke Cina,” ujar Heri Arrahim, Ketua Panpel lokal Surabaya.

Namun bukan itu yang menjadi perhatian mereka. Heri menyatakan, antusiasme peserta turnamen Gothia Cup ini menunjukkan bahwa kisruh di sepak bola Indonesia tak memengaruhi pembinaan sepak bola di Surabaya. Tak kalah penting, SSB di Surabaya bisa rukun dan guyub tanpa harus terseret dalam konflik yang terjadi di Persebaya maupun Askot PSSI Surabaya.

“Kalau di level pembinaan saja sudah terkotak-kotak, mau di bawa kemana sepak bola kita,” ujar Mursyid Effendi, Ketua Umum Mitra Surabaya (salah satu kontestan Ghotia Cup).

“Bukan zamannya lagi ikut sana-sini. Kami ingin membuktikan, bahwa sepak bola Surabaya tidak mati dan tetap utuh meski konflik di induk organisasi serta Persebaya sedang berkecamuk,” ujar Jatmiko, pelatih Surabaya United, klub kontestan Ghotia Cup lainnya.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer