Bola.com, Kuta - Lini belakang PS Polri kerap dipuji kontestan lain di Grup B Torabika Bhayangkara Cup sebagai yang terbaik. Dari tiga laga yang telah dilakoni, baru satu gol yang bersarang di gawang klub milik kepolisian tersebut.
Maklum, di sana ada duet stoper asing dan naturalisasi seperti Fabiano Beltrame dan Bio Paulin. Meski baru kali ini berpasangan, keduanya langsung padu dan sulit ditembus.
"Kami memang baru sekali ini satu tim. Saya juga baru bergabung beberapa hari sebelum turnamen dimulai. Tapi, kami punya prinsip sama. Kerja keras dan sudah tahu harus berbuat apa saat menghadapi serangan lawan," kata Fabiano.
Faktor pengalaman cukup lama main di Indonesia juga ikut membantu adaptasi mereka lebih cepat. Meski sebelumnya bermain untuk klub yang berbeda, Fabiano dan Bio sudah saling mengenal karakter masing-masing. Tak jarang mereka berdua membahas calon lawan yang akan dihadapi dan memetakan siapa pemain yang harus dikawal.
Advertisement
Baca Juga
Bio mengaku mudah berkomunikasi dengan Fabiano. "Kalau di lapangan, lewat kedipan mata saja sudah bisa berkomunikasi," kata pemain 31 tahun itu.
Selain komunikasi, dari segi postur duet stoper ini sangat ideal. Mereka sama-sama jangkung sehingga kuat dalam bola udara. Tidak hanya saat menghalau bola, tapi juga mencetak gol.
Hal itu terbukti saat melawan Persija di pembukaan Grup B Torabika Bhayangkara Cup, 19 Maret 2016. Keduanya kompak mencetak gol lewat tandukan. Untuk pengawalan lawan, Bio sering ditugasi mematikan striker bertipikal targetman sementara Fabiano menutup ruang gerak striker yang punya kecepatan.
Kini mereka berharap tetap solid dan bisa membawa PS Polri ke fase semifinal sesuai target dari manajemen kepolisian. "Kami yakin bisa memenuhi target karena banyak pemain bagus di tim ini. Meski persiapan singkat, mereka bisa main seperti keinginan pelatih," jelas Bio Paulin.