Bola.com, Yogyakarta - Harapan masyarakat pencinta sepak bola Yogyakarta melihat tim PON DIY berlaga di PON Jabar 2016, September nanti, telah pupus. Pasukan asuhan Seto Nurdiyantoro itu harus merelakan tiket ke babak utama dimiliki tim Pra PON Jateng dan DKI Jakarta usai mengalami kekalahan dari Jatim, Jateng, dan DKI.
Ketua KONI DIY, Prabukusumo, menilai setidaknya ada dua alasan atas kegagalan timnya di babak kualifikasi yakni kurangnya komunikasi antara pengurus Asprov PSSI DIY dengan para pemain dan pelatih serta problem kepedulian pemangku kepentingan terhadap sepak bola di wilayahnya.
"Saya melihat pengurus kurang bisa mengayomi para pemain yang mayoritas berusia muda. Padahal kedekatan itu penting sebagai bentuk motivasi ke pemain sekaligus menjaga semangat bertanding. Saya sangat berharap, ada orang-orang yang peduli dengan sepakbola DIY ini," ujar Prabukusumo.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, Suni Hisbullah dkk. babak-belur sejak laga pertama. Bermain di Stadion Arcamanik, Gedebage, Bandung, mereka kalah setengah lusin dari tim Pra PON Jatim, kalah 1-2 dari DKI Jakarta, dan takluk dua gol tanpa balas dari Jateng
Laga pamungkas melawan Banten, Minggu (27/3/2016) juga tak berarti apa-apa karena apapun hasilnya mereka sudah dipastikan tersisih dari peta persaingan. Di laga itu DIY lagi-lagi kandas setelah kalah 0-2.
Prabukusumo berharap Asprov PSSI DIY melakukan evaluasi besar-besaran terhadap pengelolaan sepak bola di wilayahnya. "Padahal, masyarakat DIY sudah berharap tahun ini tim sepak bolanya mencetak sejarah lolos ke PON," jelasnya.
Sementara, pelatih tim Pra PON DIY, Seto Nurdiyantoro, memiliki pandangan berbeda terkait kegagalan timnya. "Stamina para pemain kami kalah jauh dengan tim-tim lain," ucap pria yang juga arsitek tim PSS Sleman tersebut.