Bola.com, Bandung - Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat, Duddy S. Sutandi membantah segala tudingan mantan pelatih kepala tim sepak bola PON Jabar, Warta Kusuma, yang belum lama ini dilengserkan dari kursi pelatih.
Pergantian pelatih kepala, kata Duddy, bukan pemecatan namun sebuah penyegaran tim sepak bola Jabar yang akan dipersiapkan untuk PON XIX 2016 nanti setelah dilakukan evaluasi.
"Bukan pemecatan, ini penyegaran tim sesuai hasil evaluasi pengurus dan masukan dari berbagai pihak yang memiliki harapan besar terhadap prestasi Tim Sepakbola Jabar," jelas Duddy saat dihubungi bola.com, Minggu (27/3/2016).
Disinggung sejak pembentukan tim sepak bola Jabar bahwa pelatih dan pemain tidak mendapat honor selama enam bulan, Duddy juga menepisnya. "Tidak benar itu. Soal ini (uang saku) silakan tanya ke KONI Jawa Barat supaya media mendapat jawaban yang jernih dan akurat. Tidak ada honor yang terlambat diberikan kepada pemain," terang Duddy.
Advertisement
Baca Juga
Bahkan, lanjut Duddy, dari pihak KONI yang sering terlambat dalam memberi dukungan kepada tim dalam beberapa bulan ini. "Kalau soal honor selalu tepat waktu. Saya berani jamin kabar itu (uang saku tidak diberikan) adalah bohong," tegas Duddy lagi.
Keterlambatan pasokan dukungan dari KONI Jabar beberapa bulan lalu pun lanjut Duddy karena KONI sendiri belum mendapat dana dari pihak PB PON Jabar sendiri, bukan dari pihak pengurus dalam hal ini Asprov PSSI Jabar.
Mengenai proses seleksi pemain tim sepak bola Jabar untuk ajang PON nanti, Duddy mengatakan melibatkan seluruh potensi pemain yang ada di Askot/Askab dan klub-klub yang ada di Jawa Barat.
"Kenapa sekarang hasil seleksi lebih banyak dari Bandung, jawabannya karena pemain-pemain asal Diklat Persib lebih siap dan lebih unggul kualitasnya dibandingkan dengan kota/Kabupaten lain," jelas Duddy.
Karena itu, kata Duddy, wajar pemain-pemain tim PON Jabar saat ini lebih banyak pemain asal Diklat Persib. "Mereka sudah lama berlatih dan berkumpul, dan kontinuitas latihannya pun terjaga," kata Duddy mengakhiri.
Sebelumnya, Warta Kusuma mengaku kecewa karena dipecat secara sepihak oleh Aspro PSSI Jabar. Ia mengatakan selama menangani tim PON Jabar, sudah enam bulan uang saku tidak diberikan, lalu tidak diberi tempat penginapan yang layak, dan Asprov Jabar lebih mengutamakan pemain dari Bandung.