Bola.com, Bandung - Tim Pra PON DKI Jakarta tampil sebagai juara Grup A (Zona Jawa) Babak Kualifikasi PON XIX/2016 setelah bermain imbang 1-1 saat melawan Jawa Tengah (Jateng) di Lapangan Arcamanik, Bandung, Minggu (27/3/2016).
Kedua gol yang lahir baik ke gawang DKI maupun Jateng sama-sama melalui gol bunuh diri. DKI unggul lebih dulu lewat gol bunuh diri kapten Jateng, Soni Setiawan pada menit ke-79. Jateng menyamakan kedudukan juga melalui gol bunuh diri pemain DKI, Andre BS pada menit 90.
Kedua tim menolak secara sengaja menciptakan gol bunuh diri. Gol yang terjadi murni karena kesalahan pemain masing-masing. Apalagi, DKI dan Jateng sudah memastikan tiket ke babak utama.
Meski sama-sama mengoleksi delapan poin, DKI lebih bagus dalam produktifitas gol 8-4. Sementara, Jateng hanya memasukkan 5 gol dan kebobolan dua kali.
Secara keseluruhan, DKI meraih dua kali menang dan seri serta tidak pernah mengalami kekalahan. Yang fenomenal ketika menahan imbang tim favorit, Jawa Timur, 2-2 dan menang WO atas Banten, 3-0.
"Hasil imbang ini saya kira sudah cukup bagus, karena memang pertandingan sudah sangat aman bagi kami. Anak-anak juga sudah mulai menurun dan ini hasil yang cukup realistis," ujar pelatih DKI, Sudirman.
Baca Juga
Advertisement
Sementara, Jateng harus puas menempati runner-up. Delapan poin yang diraih diperoleh dari dua kali menang dan dua kali seri. Kemenangan pertama Jateng atas Provinsi Banten 2-1 dan DIY dengan skor 2-0. Kemudian, mereka bermain imbang melawan Jatim dengan skor 0-0.
Hasil laga lain, Banten harus puas menempati peringkat keempat. Pada laga penutup yang berlangsung di Stadion Siliwangi, tim asuhan eks pemain Persib, Imam Riyadi, mengalahkan DI Yogyakarta, 2-0.
Dua gol tim Banten dilesakkan M. Fadil Radian menit ke-34 dan Oktafianus Ferando menit 70. Dengan kemenangan ini, Banten hanya meraih empat poin dari hasil sekali imbang, dua kali kalah, dan sekali menang.
Kekalahan yang menyaktikan bagi Banten ketika kalah WO 0-3, buntut dari mogok main ketika melawan DKI. Dengan kegagalan tersebut Banten pun harus menunggu empat tahun lagi untuk bisa berkiprah di babak utama PON.
"Mau bagaimana lagi, hasilnya memang sudah seperti ini. Saya kira hasil ini sudah maksimal buat tim kami. Mungkin kami belum saatnya untuk bisa main di babak utama PON tahun ini, kami harus menunggu empat tahun lagi dan hasil ini akan kami laporkan juga evaluasi agar ke depan menjadi lebih baik," kata Imam Riyadi.
Sementara, DIY menjadi juru kunci Grup A. Tim Kota Gudeg belum pernah meraih kemenangan sekali pun. Yang paling menyakitkan ketika ditekuk Jatim dengan skor telak 0-6 pada laga perdana babak kualifikasi PON.