Bola.com, Kediri - PT Gelora Trisula Semesta sebagai operator Indonesia Soccer Championship (ISC) belum mensyaratkan bahwa klub yang masih menunggak utang tak diperbolehkan ikut kompetisi ISC B 2016. Namun, manajemen Persik Kediri bertekad melunasi semua utang gaji pemain saat tampil di ISL 2014.
Tanpa publikasi gencar, ternyata diam-diam Persik telah mencicil sebulan gaji pelatih dan pemain yang nilainya sekitar Rp 500 juta. Klub berjulukan Macan Putih itu belum membayar hak-hak pemain selama dua bulan.
Padahal, sebenarnya bila dihitung sesuai berakhirnya kontrak, manajemen harus membayar empat bulan gaji yang tersisa. Namun melihat kondisi kas keuangan yang kosong melompong, akhirnya terjadi kesepakatan antara manajemen dan pemain Persik, yakni hanya membayar dua bulan saja.
"Jika sesuai bunyi kontrak, kami memang harus membayar empat bulan. Lantaran ISL 2014 Persik hanya sampai babak penyisihan grup, pelatih dan pemain tak bekerja hingga akhir musim sehingga kami sepakat hanya berutang dua bulan, sisanya dianggap hangus," ungkap Barnadi, Ketua Umum Persik.
Advertisement
Baca Juga
Soal cicilan sebulan yang telah dibayar, Barnadi menyebut sumber dana diambil dari keuntungan saat Persik melakoni tiga kali uji coba melawan Persinga Ngawi, Persis Solo, dan Persatu Tuban bulan lalu.
"Alhamdulillah kami bisa mengangsur utang itu. Kami bertekad harus bisa melunasinya sebelum kick-off ISC B nanti. Operator kompetisi memang belum mengumumkan soal utang sebagai syarat ikut ISC B. Tapi, kami harus antisipasi kemungkinan itu," kata Barnadi.
Barnadi khawatir jika tunggakan itu belum dibayar, Persik Kediri dilarang ambil bagian di kompetisi khusus untuk klub-klub Divisi Utama tersebut.
"Kami harus antisipasi soal syarat itu. Kami tetap berpatokan pada manual liga soal aspek keuangan. Kami tak ingin gagal verifikasi karena tunggakan utang tersebut," jelas Barnadi.