Bola.com, Jakarta - Arema Cronus dianggap lebih siap menghadapi laga final Torabika Bhayangkara Cup 2016 melawan Persib Bandung, Minggu (3/4/2016) di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hal itu dikatakan pelatih Persib, Dejan Antonic. Dejan menilai Arema di atas angin karena hampir semua pemain sudah berkumpul sejak lama, dibanding Persib yang ditinggal banyak pemain pilar dan seperti membangun tim dari nol. Pemain yang tergolong baru di Singo Edan, seperti Hamka Hamzah, Goran Gancev, dan Esteban Vizcarra juga sudah menjalani banyak pertandingan.
Baca Juga
Atep, Cristian Gonzales, dan Charis Yulianto Berikan Penilaian terhadap Timnas Indonesia: Level Sudah di Asia, Menuju Dunia
Pesan Cristian Gonzales untuk Striker Timnas Indonesia saat Hadapi Arab Saudi Malam Ini: Tetap Tenang Guys!
VIDEO: Komentar Ex Timnas Indonesia, Cristian Gonzales Terkait Performa Wasit di Laga Kontra Bahrain
Dari sekian banyak pemain lama Arema Cronus, tiga pilar lama masih tetap menjadi andalan. bola.com mengulas tiga pemain kunci Arema yang akan merepotkan Persib.
1. Cristian Gonzales
Cristian Gonzales tak tergantikan sebagai striker targetman Arema. Penampilannya cukup stabil dalam beberapa turnamen. Pada Bali Island Cup, Gonzales disebut sebagai pemain terbaik. Di tangan Milomir Seslija, kemampuan Gonzales keluar maksimal dalam formasi 4-3-2-1. Ia mencetak lima gol (satu hat-trick) dan satu assist.
Advertisement
Baca Juga
Saat berjumpa Persib, Gonzales juga punya andil terhadap gol Srdan Lopicic. Bola hasil sundulannya gagal diantisipasi Made Wirawan dan langsung disambar Lopicic.
Gonzales juga menunjukkan ketajaman dalam babak penyisihan Torabika Bhayangkara Cup. Ia mencetak dua gol ke gawang Bali United. Fakta lain, memang Arema kesulitan menang dengan skor banyak dalam fase itu. Setelah laga melawan Bali United, Arema memang tak pernah menang dengan skor telak. Arema hanya menang 1-0 melawan Persija Jakarta, lalu ditahan imbang Persipura dan PS Polri.
Menarik melihat aksi El Loco dalam laga final. Persib merupakan tim yang pernah diperkuat ayah empat anak ini. Bahkan, catatan golnya untuk Persib Bandung luar biasa. Maung Bandung jadi tim yang paling banyak diberi gol, yakni 41, dalam rentang ISL musim 2008/2009 hingga 2010/2011. Sedangkan di Arema pada 2013 hingga 2015 total 34 gol dia ciptakan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selanjutnya
2. Hendro Siswanto
Hendro Siswanto memang tak setenar Esteban Vizcarra yang flamboyan dan kerap beraksi meliuk-liuk menerobos pertahanan lawan. Tapi, karakter Hendro sebagai gelandang pekerja keras serta enegik dan mampu menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan disukai Milomir Seslija.
Terbukti, selama babak penyisihan hingga semifinal, Milo menurunkan Hendro ketimbang Ahmad Bustomi yang kondisinya juga tidak fit. Dari lima laga yang dilalui Singo Edan, pemain asal Tuban itu empat kali tampil sebagai starter, yakni saat melawan Bali United, Persija, dan Persipura. Hanya pada saat menghadapi PS Polri, Hendro masuk dari bangku cadangan menggantikan Ahmad Bustomi.
Hendro Siswanto dibutuhkan Arema saat melawan Persib karena ada dua gelandang Maung Bandung yang juga bertipikal energik, Hariono dan Kim Kurniawan. Sisi negatif dari Hendro adalah emosi yang kadang kurang terkontrol. Ia sebenarnya mendapat kans untuk jadi pemain yang lebih tenang semenjak mengemban ban kapten saat di Bali Island Cup.
Advertisement
Selanjutnya
3. Ahmad Alfarizi
Dua gol Ahmad Alfarizi (satu dianulir) ke gawang Sriwijaya FC dalam babak semifinal jadi bukti pemain berusia 28 tahun ini punya kekuatan tersembunyi Milomir Seslija yang bisa memecahkan kebuntuan timnya.
Alfarizi telah menunjukkan kematangan. Terbukti, posisi bek kiri di Arema dalam satu tahun terakhir menjadi milik Alfarizi. Menjadi seperti sekarang bukan hal mudah bagi pemain kelahiran Malang. Alfarizi pernah bernasib sama seperti Kiko Insa, yakni dipinjamkan ke klub lain.
Tepatnya pada 2013, Alfarizi mampir di Persija Jakarta. Pelatih Macan Kemayoran saat itu, Benny Dollo memang telah lama mengincar Alfarizi. Setelah kembali ke Malang, pelan tapi pasti Alfarizi mampu mengeluarkan kemampuan terbaik. Hingga kini, ia menjadi andalan tiga pelatih, almarhum Suharno, Joko Susilo, dan Milomir Seslija.
Karakternya yang lugas dan cepat dalam transisi bertahan ke menyerang jadi salah satu keunggulannya. Dalam dua turnamen, Alfarizi mencetak dua gol. Pertama saat Arema bersua Bali United dalam laga pembuka Bali Island Cup. Gol terbaru Alfarizi mengantarkan Arema Cronus ke final Torabika Bhayangkara Cup 2016.