Bola.com, Bandung - Buntut duel final Torabika Bhayangkara Cup 2016 yang mempertemukan Arema Cronus kontra Persib Bandung masih panjang. Setelah pelatih Tim Maung Bandung, Dejan Antonic, mengkritisi kinerja wasit. Kini giliran bobotoh yang tergabung dalam wadah Viking Persib Club dan Bobotoh Maung Bandung Sejati (The Bomb's) ikut bersuara sumbang.
Pertandingan puncak turnamen dimenangi Arema dengan skor 2-0 pada Minggu (3/4/2016). Bobotoh yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, harus pulang ke Bandung dengan tertunduk lesu.
Ketua Umum The Bomb's (Bobotoh Maung Bandung Sejati), Nevy Effendi berujar: "Kami kecewa karena wasit berat sebelah cenderung memihak Arema," ujar Nevy saat dihubungi bola.com, Selasa (5/4/2016) malam di Bandung.
Advertisement
Baca Juga
Nevy mengklaim bobotoh ramai memperbincangkan keberpihakan wasit Nusur Fadilah di jejaring sosial Facebook dan Twitter. "Kalau memang benar ternyata wasit terlibat pengaturan skor kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkapnya. Dengan bertindak tegas, ke depannya wasit bisa semakin baik dalam memimpin sebuah pertandingan," kata Nevy.
Meski demikian Nevy mengakui, secara permainan dan mentalitas bintang-bintang baru Persib belum bisa mengimbangi pemain yang hengkang macam Makan Konate, Firman Utina, Supardi, Ahmad Jupriyanto, dan M. Ridwan.
"Tim bentukan Dejan Antonic baru terbentuk, butuh waktu untuk membangun tim yang solid," ujarnya.
Senada dengan Nevy, Dirijen Viking Persib Club (VPC), Yana Umar, menyebut jika secara permainan tim Maung Bandung memang kalah dibanding kubu Singo Edan.
"Tapi wasit juga sedikit berat sebelah. Kalau Yanto Basna tidak dikartu merah, saya pikir Persib masih bisa mengimbangi permainan Arema. Dampak keluarnya Yanto amat besar, keseimbangan lini belakang Persib terganggu. Apalagi penyerang sayap andalan, Atep, ditarik keluar karena kelelahan," ujar Yana.
Hanya Yana juga mencoba fair menilai. Menurut padangannya pelatih Persib Bandung, Dejan Antonic, juga kurang cerdik memilih komposisi pemain pada partai final Torabika Bhayangkara Cup 2016.
"Persib masih kurang pemain lini tengah yang mampu menyuplai bola ke para penyerang. Karakter permainan Maung Bandung juga tidak kelihatan. Kalau tim bermain seperti saat melawan Sriwijaya atau Bali United hasilnya akan beda," ucap Yana Umar.