Bola.com, Malang - Niatan Aremania melanjutkan konvoi untuk merayakan gelar juara Torabika Bhayangkara Cup 2016 pada Rabu (6/4/2016) akhirnya terhenti. Peserta konvoi justru harus berurusan dengan pihak kepolisian.
Di titik berkumpulnya Aremania seperti di Bundaran Tugu dan Stasiun Kota Baru sudah ada tim gabungan dari Brimob dan kepolisian Polres Malang Kota yang menindak tegas Aremania. Peserta konvoi yang tidak membawa surat, kendaraan tidak lengkap serta tak berhelm langsung dikenai tilang.
"Mulai tadi pagi sudah ada ratusan yang ditilang," kata Kompol Dewa Putu Eka Darmawan, Wakapolres Malang Kota.
Pemberian tilang ini karena konvoi yang resmi hanya diperbolehkan pada Selasa (5/4/2016) bersamaan dengan penjemputan tim Arema Cronus. Setelah itu tidak ada lagi izin untuk melakukan pesta juara di jalanan,
Lantaran mendatangkan tindakan penilangan kepolisian, ratusan Aremania langsung berhenti konvoi pada tengah hari. Sebagian ada juga yang berkumpul di kantor manajemen Arema, Jalan Kertanegara 7 Kota Malang, untuk melakukan instrospeksi.
Advertisement
Baca Juga
Para pentolan Aremania pun memberikan pencerahan kepada peserta konvoi kalau memang ada kesalahan yang dilakukan selama pawai di jalan.
"Izin untuk melakukan konvoi ini kan belum jelas. Teman-teman dapat arahan konvoi darimana? Kalau dari Wali Kota ya silahkan mengadu di kantor Wali Kota. Tapi, sembari itu, kita harus mengakui kesalahan yang dilakukan selama konvoi," kata Andik Koreng, salah satu tokoh Aremania lewat pengeras suara di halaman kantor Arema.
Konvoi juara Torabika Bhayangkara Cup 2016 pada Selasa (5/4/2016) memang melahirkan beberapa tindakan negatif. Ada beberapa kaca mobil yang pecah karena ditengarai ulah peserta konvoi. Selain itu, jalanan Kota Malang sempat macet parah sejak petang hingga malam hari. Pada tengah malam pun konvoi masih terjadi dan akhirnya pihak kepolisian harus membubarkan pesta itu.
"Sekarang kami harus ada kesepakatan bersama, jika ada Aremania yang rusuh harus dikasih hukum adat agar citra Aremania tetap terjaga," imbuh Andik.
Setelah pertemuan singkat itu, Aremania berangsung-angsur pulang dan tak lagi berada di jalanan. Beberapa Aremania mengaku kalau mereka melakukan konvoi setelah mendengar Wali Kota Malang, M. Anton, memberikan izin konvoi boleh dilakukan pada Rabu (6/4/2016) sekaligus untuk meramaikan HUT Kota Malang ke-102. Tetapi, kenyataannya justru Aremania dihadiahi tilang kepolisian.