Bola.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kembali menegaskan soal pertemuan yang dilakukan pihaknya dengan federasi tertinggi sepak bola dunia, FIFA.
Kemenpora sebagai perwakilan pemerintah Indonesia menyebut pertemuan dengan FIFA untuk membahas dan mencari solusi terhadap situasi terkini sepak bola Indonesia itu sudah dua kali dilakukan.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Hal itu disampaikan Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, seusai menjadi pembicara dalam seminar bertajuk Revolusi Mental Sepak Bola Indonesia yang diadakan BASRI di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Namun, saat didesak siapa yang menjadi perwakilan pemerintah pada pertemuan itu dan apakah perwakilan itu juga mempunyai mandat dari PSSI, Gatot enggan bicara banyak.
Gatot tidak bersedia menjelaskan apakah pihak Indonesia pada pertemuan itu diwakili Erick Thohir, Ketua Umum KOI sekaligus Presiden Inter Milan.
Advertisement
Baca Juga
Pada medio Maret 2016, media Italia, La Gazetta, memberitakan Erick Thohir bertemu dengan Presiden terpilih FIFA, Gianni Infantino, di Swiss. Hingga sekarang belum diketahui misi pertemuan itu. Namun, yang beredar di permukaan, pertemuan itu lebih pada kapasitasnya sebagai Presiden Inter Milan yang sedang menjalani perjalanan bisnis ke berbagai negara di Eropa.
"Saya tahu (wakil Indonesia di pertemuan), tapi saya tidak bisa menyebutkan siapa. Pokoknya mewakili Indonesia dan komunikasi dengan pertemuan itu terjadi dua kali. Kemudian apa esensinya, yang jelas bukan membahas lagi masa lalu, tapi kami ingin memberikan gambaran kepada FIFA seperti apa pembangunan sepak bola di Indonesia ke depannya," ungkapnya.
Pria yang baru dilantik sebagai Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga itu mengaku belum mengetahui hasil dari pertemuan itu.
"Hasilnya saya belum tahu, tapi pertemuan ini karena keran komunikasi FIFA dengan pemerintah Indonesia sudah terbuka. Pada surat FIFA tertanggal 11 Maret 2016, disebutkan delegasi bisa datang asal dengan catatan ada agenda dan bahasan pokok yang jelas," ujarnya.