Bola.com, Penang - Pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago harus menerima kenyataan pahit dalam kiprahnya di Malaysia. Mantan pelatih Persipura Jayapura diistirahatkan untuk sementara waktu dari kursi pelatih kepala, Penang FA.
Lengsernya Jacksen dari posisi pelatih karena desakan dari suporter klub yang berdiri 96 tahun silam ini. Desakan itu muncul karena hasil buruk yang didapatThe Panthers di Malaysia Super League (MSL) 2016 sejak awal musim ini.
Baca Juga
Osas Saha dkk. gagal menang dalam empat laga beruntun di MSL 2016. Hasil buruk itu melengkapi catatan negatif Penang FA yang baru mengemas satu kemenangan hingga pekan keenam MSL 2016. Selain itu, Penang FA juga tersingkir di babak pertama Piala FA Malaysia usai takluk 2-4 dari Kedah FA.
Advertisement
Baca Juga
"Saya tidak dipecat, hanya diistirahatkan selama satu bulan karena kontrak saya dengan mereka juga belum diputus," kata Jacksen saat berbincang dengan bola.com.
Situasi yang dialami Jacksen ini berbeda 180 derajat dibandingkan musim lalu. Kala itu, legenda hidup Persebaya Surabaya dieluk-elukan suporter karena berhasil mengantarkan Penang FA promosi dari Malaysia Premier League (MPL) ke MSL.
Di akhir musim MPL 2015, pelatih berusia 47 tahun menempatkan Penang FA di posisi runner-up di klasemen akhir. Keberhasilan Penang FA promosi ke MSL 2016 juga mengakhiri penantian selama lima musim tim dari Pulau Pinang itu untuk kembali bersaing di kompetisi kasta tertinggi.
Namun, hanya dalam hitungan bulan pasca sukses tersebut, Jacksen kini justru jadi sasaran fans yang kecewa dengan penampilan Penang. Efek dari besarnya tekanan fans, Presiden klub, Nazir Ariff Mushir Ariff mengambil keputusan untuk mengistirahatkan Jacksen. Sebagai pengganti sementara, manajemen klub menunjuk asisten pelatih, Manzoor Azwiar.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Nasib yang dialami Jacksen ini amat kontras dengan pelatih Terengganu FC 2, Rahmad Darmawan. Padahal, sama halnya dengan Jacksen, RD, sapaan akrab Rahmad, juga mengalami masa sulit sejak bergulirnya MSL 2016.
Usai memenangi babak play off MSL, The Titans justru gagal menang dalam lima partai beruntun di kompetisi domestik. Bukan itu saja, Makan Konate dkk. juga tersingkir di babak pertama Piala FA Malaysia setelah takluk dari Pahang FA 1-2, 19 Februari.
Namun, rentetan hasil buruk itu tak lantas membuat posisi Rahmad sebagai juru racik formasi Terengganu FC 2 di ujung tanduk. Justru, pria yang pernah bekerja sama dengan Jacksen melatih timnas tahun 2013 itu masih diberikan kesempatan oleh manajemen untuk memperbaiki rapor klub.
Kesabaran manajemen itu pun berbuah hasil dengan kemenangan pertama yang diraih Terengganu FC 2, Selasa (5/4/2016). Saudara muda Terengganu FA itu berhasil mengalahkan Kelantan FA 4-2 pada pekan keenam MSL 2016.
Soal kesabaran manajemen ini, Rahmad mengakui karena Terengganu FC 2 merupakan tim yang sedang berkembang dengan mengedepankan para pemain muda.
"Mereka bisa sedikit mengerti karena ini tim usia muda dan awalnya diproyeksikan untuk Malaysia Premier League, bukan Malaysia Super League. Meski begitu, tekanan tetap ada," ucap Rahmad memberikan penjelasan.
Advertisement