Sukses


Parade Pemain Muda Persija Andalan Paulo Camargo

Bola.com, Jakarta - Komposisi pemain-pemain muda Persija Jakarta menjadi andalan pelatih Paulo Camargo. Dari total 21 amunisi lokal, hanya ada empat pemain senior di atas 30 tahun, yang menjadi tulang punggung Camargo. Pelatih yang pernah memoles tim muda Brasil, seperti Sao Paolo dan Bahia ini hampir 80 persen menggunakan pemain dengan usia emas 19-25 tahun. 

Saat ini, Persija memiliki empat pemain dengan usia di bawah 20 tahun. Rezaldi Hehanusa, Abrizal Umailo, dan Aldi Al Achya adalah pemain yang masih berusia 19 tahun sedangkan Pandi Lestaluhu baru berusia 18 tahun.

Namun, usia tersebut tak menjadi alasan bagi Camargo untuk tidak mempercayai kemampuan mereka. Hasilnya, Rezaldi Hehanusa dan Pandi Lestaluhu kerap dipasang sebagai pemai inti. 

Dalam uji coba terakhir melawan Barito Putera, pergerakan Rezaldi sebagai bek kiri bisa membuat motor serangan Barito, Ibrahim Conteh mati kutu pada 25 menit pertama. Sedangkan Pandi Lestaluhu bisa membuat perbedaan di lini sayap kiri Persija dengan tusukan dan umpannya kepada lini serang Persija yang diisi Patrcik Da Silva.

Baca Juga

Pemain-pemain di bawah usia 20 tahun juga kerap menjadi pemain pengganti yang efektif. Pergerakan Aldy Al Achya dalam dua turnamen lalu menunjukan hasil yang bisa dibilang baik. Pemain asal Tangerang itu cukup pas untuk menopang lini depan yang dikawal oleh pemain senior Rahmad Affandi.

Penyerang Persija, Aldy Al Achya berusaha mengontrol bola pada latihan perdana jelang babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman di Lapangan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Jumat (4/12/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Lain lagi dengan pemain-pemain usia emas 20-26 tahun. Hampir pemain dengan usia tersebut menjadi inti Persija. Di posisi penjaga gawang, semua pemain berada di usia emas. Andritany yang berusia 26 tahun tak tergantikan di bawah mistar. Pelapis Bagol (sapaan Andritany), juga berusia muda seperti Reky Rahayu (20 tahun) dan Rizky Darmawan (21 tahun). 

Di lini belakang, sebelumnnya, Camargo lebih suka menduetkan Maman Abdurrahman (33 tahun) dengan Gunawan Dwi Cahyo (26 tahun). Namun, belakangan berubah menjadi duet Maman dengan Firmansyah (21 tahun).

Camargo lebih suka memakai eks pemain Persija U-21 itu berduet dengan Maman. Di Piala Bhayangkara, gawang Persija relatif aman dari kebobolan (hanya kebobolan dua gol) ketika duet Maman-Firmansyah dipasang Camargo sebagai dimainkan. 

Selain Firmansyah, Persija juga punya Vava Mario Yagalo (22 tahun) yang menjadi alternatif pengawal pertahanan Macan Kemayoran. Di bek sayap, Ismed Sofyan (36 tahun) menjadi jaminan Persija. Duetnya dengan Rizaldi di kiri bisa menjadi penopang serangan dan pertahanan Persija. 

Di posisi gelandang, kumpulan pemain usia emas menjadi tulang punggung tim ibu kota. Syahroni (23), Ade Jantra (26), Novri Setiawan (22), Ramdani Lestaluhu (24), hingga Pandi Lestaluhu sudah percaya Camargo. Mereka ditopang oleh pemain senior, Amarzukih (31) yang selalu mengawal lini penghubung serangan dan pertahanan itu. 

Pemain Persija Jakarta, Novri Setiawan, berusaha melewati pemain Barito Putera pada laga ujicoba di Stadion Bea Cukai, Jakarta, Selasa (5/4/2016). Kedua tim bermain imbang 2-2. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Camargo seperti menerima tantangan Persija yang memang berkeinginan memakai pemain muda usia. Dalam beberapa kesempatan, mantan pelatih Sao Paulo junior tersebut menyebut pemain pemain muda sudah berkembang pesat. 

“Pemain muda berkembang pesat. Ada beberapa pemain seperti Rizaldi, Andik Rendika Rama, Firmansyah atau Novri Setiawan yang saya suka. Mereka tinggal dipadu dengan pemain asing,” jelas Camargo beberapa waktu lalu. 

Pemain senior Persija pun memberikan komentarnya tentang permainan junior mereka. Amarzukih dan Maman Abdulrahman sepakat, pemain muda sangat membantu permainan tim saat ini.

“Pemain muda Persija saat ini bagus, mereka bisa bermain dengan baik jika dipercaya,” jelas Amarzukih, pemain yang beroperasi sebagai gelandang bertahan dan stoper. 

Maman juga menyebut pemain muda Persija bisa menjadi pembeda tim, terlebih saat permainan menemui kebuntuan. “Harus berani pasang pemain muda. Buktinya, pemain muda sudah bisa pembeda di lapangan. Yang pasti mereka bagus buat regenerasi pemain Persija,” ucap pemain yang lahir dari sistem pembinaan sepak bola Persijatim Jakarta Timur.

Trofeo Persija pada 9 April nanti bisa jadi ajang bagi Camargo untuk memoles pemain muda, sekaligus melakukan berbagai percobaan skema. Melihat perkembangan Macan Muda, sudah saatnya Persija memanfaatkan pemain dengan usia emas di tengah problem finansial tim yang masih menerpa tim Ibu Kota.

 

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer