Bola.com, Makassar - Adu mulut antara Maldini Pali dan Alex Silva di Lapangan Karebosi, Kamis (7/4/2016) yang berbuntut penghentian gim internal ramai diperbincangkan kalangan suporter pada media sosial.
Meski ada pro dan kontra, mayoritas suporter mendukung Maldini Pali. Mereka meminta pelatih Luciano Leandro tetap memberi kesempatan tampil di Trofeo Persija buat eks PSM U-15 dan SAD Uruguay ini.
"Kami menilai, bisa jadi Maldini frustrasi karena jarang mendapat kesempatan bermain di PSM. Padahal rekan-rekannya di Timnas U-19 jadi pilar di klub lain," ujar Andi Coklat, Jenderal Lapangan The Maczman kepada bola.com, Jumat (8/4/2016).
Sejak bergabung di PSM selepas memperkuat Timnas U-19, Maldini Pali dan juga rekannya di timnas asuhan pelatih Indra Sjafri, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, lebih banyak duduk di bangku cadangan. Mulai pelatih Alfred Riedl, Hans Peter Schaller, Assegaf Razak, Liestiadi, dan kini Luciano Leandro.
Di era Luciano, Maldini tetap sulit mendapat tim di tim utama karena dua posisi penyerang sayap jadi milik seniornya, Rahmat Syamsuddin dan Ferdinand Sinaga. Kalau pun salah satu dari mereka ditarik keluar, Luciano memasukkan Basri Lohy sebagai opsi utama.
Advertisement
Baca Juga
Begitu pun dengan Muchlis. Striker utama PSM saat ini ditempati oleh Lamina Diarrasouba (Pantai Gading). Sebenarnya kedua pilar timnas U-19 ini banyak diminati klub lain dengan jaminan jam terbang yang banyak.
Masalahnya, manajemen PSM tidak ingin melepas dua asetnya yang berstatus kontrak sampai 2017. "Maldini dan Muchlis adalah pemain masa depan PSM. Tapi, soal keduanya dimainkan atau tidak itu urusan pelatih," tegas Sumirlan, Direktur PSM.
Dikonfirmasi Luciano Leandro enggan berkomentar banyak soal permintaan suporter. Menurut pelatih asal Brasil ini, dirinya tetap berupaya adil dalam menentukan komposisi pemain yang tampil.
"Pemilihan pemain starter berdasarkan hasil pantauan di latihan. Maldini dan Muchlis punya potensi. Tapi, keduanya baru bergabung setelah memperkuat PS Polri," jelas Luciano.
Luciano memang berada dalam posisi dilematis. Pasalnya, manajemen PSM menargetkannya membawa tim Juku Eja juara di Trofeo Persija. "Saya tentu memainkan pemain yang saya nilai siap dan sesuai strategi tim. Intinya, bagi saya Trofeo Persija bukan ajang uji coba karena PSM harus juara," tegas pelatih yang pernah jadi gelandang Persija ini.