Bola.com, Jakarta - Trofeo Persija Jakarta 2016 terasa spesial. Persija kembali bertemu dengan rival mereka sejak era Perserikatan, yakni PSM Makassar. Tak hanya itu, Bali United pun ikut meramaikan ajang tersebut. Dengan begitu, terjadilah duel tim merah karena ketiga tim menggunakan warna utama merah.
Persija dan PSM pernah berduel sengit pada era 1950-an. Saat itu, dua maskot tim tersebut, yakni Tan Liong Houw (Persija) dan Ramang (PSM) kerap bertemu di ajang perserikatan dan juga Timnas Indonesia.
Pada kompetisi tahun 1964, Persija dan PSM pun bersaing sengit untuk memperebutkan gelar juara Indonesia. Akhirnya, Macan Kemayoran tampil sebagai pemenang tanpa terkalahkan dan PSM duduk di posisi kedua.
Selain rivalitas, Persija-PSM pun punya kisah romantis. Salah satunya adalah pemain legenda mereka berdua, yakni Luciano Leandro. Sebelum hijrah ke Jakarta, Luci adalah pemain idola publik Mattoangin. Pria berambut gondrong pada masanya itu menjabat sebagai kapten PSM.
Advertisement
Baca Juga
Di Persija, Luci menjadi motor permainan ‘Si Jampang’. Persija ia bawa menjadi juara Liga Indonesia tahun 2001. Suatu gelar yang belum dirasakan Luci sebelumnya ketika merumput di Indonesia. Dengan mudah Luci pun menjadi idola The Jakmania.
Kini, mereka kembali bertemu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (8/4/2016) besok. Duel nostalgia mereka berdua juga diselingi oleh Bali United.
Ide tema ‘The Red Brothers’ ini keluar setelah Presiden Persija melihat ketiga peserta Trofeo berkostum utama merah. Persija memang sejak lahir menggunakan warna merah sebagai warna utamanya sebelum berubah menjadi oranye pada tahun 1997.
“Awalnya, karena Arema tidak bisa main di Trofeo. Jadinya kami pilih PSM Makassar menemani Bali United. Malah seru, duel sesama tim merah apalagi PSM juga saingan Persija pada era perserikatan dulu,” ujar Ferry Paulus, Presiden Persija.
Macan Kemayoran akan kembali ke warna aslinya setelah beberapa musim sebelumnya sudah mengenalkan warna tersebut sebagai jersey pendamping oranye. Manajemen Persija juga berharap bisa mengembalikan kejayaan Persija Jakarta dengan tema ‘Spirit to Basic’ sekaligus memperkenalkan sejarah Persija kepada pendukungnya di era sekarang.