Sukses


Trofeo Persija 2016, Perang 3 Pemain Ikon Beda Generasi

Bola.com, Jakarta - Trofeo Persija Jakarta 2016 yang diikuti Persija, PSM Makasar, dan Bali United akan menjadi ajang pembuktian bagi semua pemain. Beberapa pemain senior menjadi ikon klub tersebut, ada banyak pemain muda yang juga akan tampil dalam ajang yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (9/4/2016) sore.

Ismed Sofyan

Persija memiliki Ismed Sofyan. Seluruh penggemar Macan Kemayoran tahu, Ismed adalah ikon Persija yang loyalitasnya patut diacungi jempol. Ismen kini jadi pemain paling senior di tim besutan Paulo Camargo. Posisinya di bek kanan cukup sentral, meski ia juga piawai memainkan peran sebagai bek kiri dan gelandang bertahan.

Bek senior Persija Jakarta, Ismed Sofyan paling banyak diburu fans Persija selama melakukan pemusatan latihan di lapangan Universitas Negeri Yogyakarta. (Bola.com/Romi Syahputra)

Ismed masih bisa menjadi pemecah kebuntuan Persija, seperti saat mereka menjalani uji coba melawan Barito Putera beberapa waktu lalu. Usia Ismed Sofyan pada 2016 menapaki 36 tahun. Tentu momen berseragam Persija sekarang akan ia manfaatkan maksimal.

Khususnya pada ajang Trofeo, Ismed ingin memberikan hadiah berupa prestasi kepada The Jakmania. Apalagi, Persija seolah tenggelam dalam turnamen yang merek ikuti saat kompetisi vakum, yakni Piala Presiden. Piala Jenderal Sudirman, dan Torabika Bhayangkara Cup.

Sementara, PSM Makassar mengandalkan ikon mereka, Syamsul Bachri Chaeruddin. Gelandang energik ini sangat melekat dengan Juku Eja. Selama 13 tahun, Syamsul mendedikasikan hidupnya untuk PSM. Ia pun semakin ikonik karena merupakan pemain asli Sulawesi. 

Lahir di Gowa, 9 Februari 1983, Syamsul telah dididik Makassar Football Club, yang membuatnya meretas ke PSM Junior. Tahun 2001 merupakan debutnya sebagai pemain PSM senior dalam usia 18 tahun. 

Syamsul Chaeruddin dkk. kecewa berat gagal lolos ke semifinal Piala Presiden 2015. Skor kemenangan 2-1 atas Mitra Kukar pada Sabtu (26/9/2015) tak menolong karena mereka kalah agregat dari lawan. (Bola.com/Ahmad Latando)

Pada masa itu, PSM merupakan juara bertahan Liga Indonesia 1999-2000, tapi akhirnya gagal mempertahankan gelar. Musim 2000-2001, pelatih Syamsul saat ini, Luciano Leandro yang mencicipi juara bersama Persija.

Pengaruh Syamsul di PSM cukup kuat. Tak hanya dari gaya bermainnya yang terkenal ngotot, Syamsul di luar lapangan punya karisma dan sangat disegani pemain muda. Syamsul pula yang membuat Rizky Pellu setuju merapat ke Makassar. Di mata Pellu, Syamsul adalah salah satu gelandang terbaik Indonesia. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

I Gede Sukadana

I Gede Sukadana

Bila Persija dan PSM punya ikon lama, Bali United Pusam punya pemain baru yang langsung mendapat tempat di hati penggemar. Dia adalah I Gede Sukadana. Mantan gelandang Arema Cronus ini seolah punya masa depan baru di Bali United. 

Sukadana kembali ke kampung halaman dari Arema, pada Februari 2016. Di tangan Indra Sjafri, Sukadana dijadikan pemimpin lapangan tengah. Perannya cukup vital dan membuat lini tengah Serdadu Tridatu semakin kreatif. Ia pun sudah memberikan dua gol untuk Bali United dalam ajang Bali Island Cup dan Torabika Bhayangkara Cup.  

Pemain Sriwijaya FC, Yu Hyun Hoo (kanan) mencoba melewati pemain Bali United, Sukadana pada perebutan tempat ketiga final Torabika Bhayangkara Cup 2016 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, MInggu(3/4/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Sebenarnya, Bali United punya pemain yang sudah sangat melekat dengan tim itu, seperti Yabes Roni Malaifani, Bobby Satria, atau Fadil Sausu, yang sudah bergabung dengan tim itu sejak awal pembentukan. Akan tetapi, Gede Sukadana jadi terasa lebih spesial di mata suporter karena merupakan pemain asli Bali. 

Performa I Gede Sukadana pun meningkat pesat dibanding saat di Arema, di mana ia lebih sering turun dari bangku cadangan. Banyak pihak menilai, rasa percaya diri Sukadana kembali setelah mendapat kesempatan dari Indra Sjafri.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer