Bola.com, Samarinda - Pusamania Borneo FC mengontrak pelatih asal Yugoslavia, Dragan Djukanovic, selama satu musim. Cukup mengejutkan karena Dragan merupakan pelatih pendatang baru di Asia Tenggara. Sebelum merapat ke tim Pesut Etam, pelatih berusia 46 tahun itu menangani klub Bangladesh, Sheikh Russel KC.
Catatan terakhir sebelum ke Indonesia, Dragan melarih klub Montenegro, FK Lovcen. Dia pamitan dengan FK Lovcen usai kalah dari FK Buducnost Podgorica 0-4 pada akhir pekan lalu.
Presiden Borneo FC, Nabil Husein mengungkapkan ketertarikan kepada Dragan. Nabil ingin Borneo FC memiliki gaya bermain baru di tangan pelatih asal Eropa Timur dan Tenggara. Dalam proses pemilihan pemain, manajemen sudah melakukan penilaian dari sekian banyak nama yang masuk.
"Kami merasa cocok dengan apa yang dipaparkan Dragan, bagaimana ia membentuk tim dan kami ingin Borneo FC punya gaya baru. Rekam jejaknya pun tidak masalah bagi kami," ucap Nabil saat dikontak bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Semasa jadi pemain, Dragan pernah mencicipi pertarungan di Timnas Yugoslavia U-21. Pengalaman itulah yang diharapkan bisa membawa dampak positif di Samarinda. Terlebih, saat ini memang ada tren pelatih asing dari Eropa Timur dan Tenggara yang mendominasi klub Indonesia.
Dragan menambah daftar pelatih Eropa Timur dan Tenggara di Indonesia, setelah sebelumnya ada Dejan Antonic (Serbia) dan Milomir Seslija dari Bosnia.
"Kami beri waktu satu musim untuk Dragan. Soal evaluasi dilakukan per tahap. Semoga lancar dan dia bisa membawa warna baru di tim," imbuh Nabil.
Perburuan pelatih di skuat Borneo FC memang terkadang unik. Semenjak promosi dari Divisi Utama 2014, Borneo FC sudah ditangani enam pelatih, mulai dari Iwan Setiawan, Arcan Iurie, Kas Hartadi, Tony Ho, hingga Jaino Matos dan Basri Badrussalam. Pencapaian terbaik Borneo FC ketika ditangani duet Basri-Jaino saat meraih juara Piala Gubernur Kaltim 2016.
Untuk Indonesia Soccer Championship, Borneo FC membidik posisi papan atas. Target tinggi tetap mereka usung meski ajang ini tidak ada promosi-degradasi. Apalagi, mereka mendapatkan amunisi baru setelah sukses mendatangkan duo Mitra Kukar, Hendra Ridwan dan Zulkifli Syukur.