Bola.com, Surabaya - Merger antara Surabaya United dengan PS Polri membawa konsekuensi perubahan di jajaran manajemen klub yang bermarkas di Jalan Jemursari Selatan, Surabaya, ini.
Hal itu disampaikan oleh manajer operasional klub yang berganti nama menjadi Surabaya United Bhayangkara, Rahmad Sumanjaya.
Ia menyatakan, peleburan kedua klub ini secara otomatis mengubah tatanan struktural manajemen. Namun, semua itu masih dibahas dapat rapat antara kedua petinggi klub dalam sepekan terakhir ini.
Hanya saja Rahmad memastikan, perubahan jajaran manajemen yang bakal terkena perombakan bisa jadi di tingkatan direksi sampai ke manajer. Sebab, posisi-posisi di tingkatan inilah yang strategis.
Advertisement
Baca Juga
“Saya kurang tahu, tapi saya yakin perubahan mencolok akan terjadi di jajaran direksi. Ada kemungkinan, entah itu petinggi Polri atau rekanan PS Polri masuk di tempat-tempat strategis. Yang jelas, hal itu bisa dilihat seminggu ke depan,” ujar Rahmad.
Pada Rabu (13/4/2016) malam, CEO Surabaya United I Gede Widiade sedang menghadiri pertemuan dengan petinggi PS Polri. Kabarnya, rapat tersebut membahas detail soal tatanan manajemen yang baru, pembagian tugas, hingga kebutuhan keuangan klub.
Saat dihubungi bola.com, Gede menyatakan bahwa dirinya sedang rapat dengan petinggi Polri di Jakarta. Ia belum bisa memberikan penjelasan karena semua detail dari proses merger ini masih dibahas.
“Saya masih rapat, nanti kalau sudah ada hasilnya baru bisa saya jelaskan,” tutur Gede.
Merger PS Polri dengan Surabaya United diresmikan pada Selasa (12/4/2016) di Mabes Polri. Nama klub disepakati Surabaya United Bhayangkara. Ada perubahan besar di logo klub, dengan menyertakan lambang Kota Surabaya dan Polisi Republik Indonesia.