Bola.com, Ciamis - Persatuan Sepak Bola Galuh Ciamis (PSGC), perlahan namun pasti muncul sebagai kekuatan lain dari Provinsi Jawa Barat. Klub yang berada di selatan Jawa Barat ini mampu menunjukkan eksistensinya hingga mampu menembus Divisi Utama.
Dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat menjadi faktor utama kesuksesan Ciamis memililiki klub kasta kedua di Tanah Air. Besarnya dukungan itu bisa dilihat dengan berdirinya Stadion Galuh yang menjadi markas tim berjulukan Laskar Singacala.
Stadion Galuh sangat representatif untuk menggelar pertandingan skala nasional. Rumput lapangan yang bagus, serta pendukung lainnya yang sangat terawat menjadi identitas kekuatan sepak bola Ciamis.
Advertisement
Baca Juga
Kehadiran Stadion Galuh mampu menarik tim-tim besar Indonesia Super League (ISL) untuk menggelar pertandingan uji coba atau pemusatan latihan seperti yang dilakukan Persib Bandung. Tim berjuluk Maung Bandung beberapa kali menggelar pemusatan latihan di Kabupaten Ciamis.
Kekaguman terhadap fasilitas stadion yang dimiliki PSCGC itu pernah dilontarkan pelatih Persib , Dejan Antonic. Menurut Dejan dengan kondisi stadion yang bagus dan layak, sangat pas jika Maung Bandung melakukan pemusatan latihan di Ciamis.
"Saya sangat tertarik menggelar latihan di sini. Lapangannya bagus dan Ciamis juga memiliki hotel bagus pula," kata Dejan.
Di balik kesuksesan PSGC dan keberadaan Stadion Galuh yang menarik minat klub ISL untuk datang, tentu ada sosok yang juga berpengaruh besar. Sosok itu adalah manajer PSGC H. Herdiat yang selalu mendampingi timnya saat berlaga.
"Dengan kemampuan kami dan fasilitas yang ada saat ini, sangat pantas jika kami berada di kompetisi ISL," katanya kepada bola.com.
"Kami tidak takut bersaing dengan Persib. Malah, akan lebih bagus jika Jawa Barat memiliki dua tim di ISL. Karena Jawa Timur saja memiliki beberapa tim di ISL, kenapa Jawa Barat tidak bisa," ia menambahkan.
Namun demikian, ambisi PSGC untuk lolos ke ISL saat ini harus dipendam lebih dahulu. Sebabnya, tidak lain kondisi sepak bola di Indonesia yang masih mati suri imbas dari sanksi FIFA pada 30 Mei 2015.
Kendati ambisi bermain di kompetisi kasta tertinggi sudah ditunda, PSGC tetap antusias menyambut Indonesia Soccer Championship (ISC) B yang rencananya berlangsung, April 2016.
PSGC terus berbenah agar meraih hasil optimal dalam turnamen jangka panjang kali ini. "Kami mungkin akan melakukan beberapa uji coba. Kalau soal tim dan evaluasi pemain, kita lihat saja perkembangannya dari laga uji coba itu. Yang jelas kami siap berlaga di ISC B nanti," ucap Herdiat mengakhiri pembicaraan.