Bola.com, Jakarta - Menpora Imam Nahrawi menilai ajang Indonesia Soccer Championship 2016 yang akan melibatkan seluruh klub di Indonesia sebagai proyek percobaan sekaligus percontohan tata kelola sepak bola.
Hal itu ia sampaikan seusai menghadiri pertemuan klub dan Asosiasi PSSI dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (16/4/2016) sore. Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi memastikan ISC bergulir dan ia akan hadir dalam laga pembuka di Jayapura pada 29 Maret mendatang.
Baca Juga
“Klub ingin menyukseskan ISC, karena ISC tidak hanya diikuti oleh klub ISL, tapi juga Divisi Utama, amatir, dan kelompok umur. Pemerintah akan terus membantu soal hal itu,” kata Imam.
Bagi Imam, ISC yang bergulir hingga pertengahan Desember 2016 akan menjadi percontohan tata kelola sepak bola yang baik, dari tataran klub dan kompetisi. Pemerintah siap bekerja sama untuk ikut mengawasi dan menjalankan peran sesuai dengan wewenang.
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan Menpora cukup melegakan klub karena dalam waktu yang bersamaan, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) belum memberikan rekomendasi kepada operator ISC 2016, PT Gelora Trisula Semesta.
Bahkan, pertemuan BOPI dan PT GTS berakhir tanpa kesepakatan karena BOPI menganggap PT GTS tidak layak menggelar kompetisi. Apalagi, ada wacana PSSI juga ingin menggelar ISL, begitu juga dengan Tim Transisi yang punya agenda kompetisi sendiri.
Sikap BOPI berbanding terbalik dengan keputusan Jokowi, yang juga diikuti oleh Imam Nahrawi. Imam menambahkan, saat pertemuan, klub sudah sepakat untuk berjalan seirama dengan pemerintah dan fokus pertemuan itu memastikan ISC bergulir.
“Undangan yang hadir sepakat berjalan seirama dengan pemerintah. Mereka mengamini federasi sepak bola tidak boleh berseberangan dengan pemerintah karena faktanya sepak bola tidak bisa berjalan,” lanjutnya.
Meski sudah ada lampu hijau dari pemerintah, Jokowi juga berpesan, semua yang terlibat dalam sepak bola Indonesia berkomitmen mewujudkan perubahan sepak bola.
“Presiden ingin perubahan sepak bola Indonesia tidak boleh setengah-setengah. Semua yang hadir sepakat ingin berjalan seirama dengan pemerintah,” tegas Imam Nahrawi.