Bola.com, Jakarta - Di antara puluhan orang undangan perwakilan klub ISL, Divisi Utama, dan Asprov PSSI se-Indonesia di Istana Merdeka, Jumat (15/4/2016), boleh jadi CEO PSGC Ciamis, Herdiat Sunarya, sosok paling berbahagia dengan pertemuan bersama Presiden RI Joko Widodo.
Pasalnya, momentum itu paling ditunggu-tunggu Herdiat Sunarya sejak terbitnya Deklarasi Ciamis sebagai hasil Silaturahmi CEO Klub se-Indonesia yang telah digelar di Ciamis, 20 Februari.
Baca Juga
Pengamat: Minimal Butuh 10 Tahun agar Indonesia Punya Timnas Kuat, Erick Thohir Jangan Mundur Dulu dari PSSI
Bukan Lagi Salaman tapi Menunjuk, Erick Thohir Fix Proses Naturalisasi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia
Erick Thohir Isyaratkan Timnas Indonesia Masih Berpeluang ke Piala Dunia 2026: 5 Laga Lagi, 3 di Kandang, Tidak Ada yang Mustahil
"Pertemuan dengan Presiden Jokowi ibarat cita-cita dan muara dari silaturahmi di Ciamis lalu. Karena salah satu pasal di Deklarasi Ciamis tercantum juga tuntutan pemilik klub membawa hasil Ciamis lalu hingga ke Presiden RI. Alhamdulillah, Allah SWT meridai keinginan kami tersebut," tutur Herdiat Sunarya.
Kendati sebagai penggagas acara di Ciamis, Herdiat Sunarya menyebut agenda dengan RI-1 bukan perjuangan dirinya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
"Ini hasil kerja keras teman-teman pengelola klub dan pencinta sepak bola nasional yang punya satu tekad dan cita-cita olahraga ini tetap berjalan ke arah yang lebih baik. Terutama kelangsungan kompetisi dan perbaikan prestasi timnas Indonesia ke depan," kata Herdiat Sunarya.
Deklarasi Ciamis muncul setelah dua klub ISL (Persib Bandung dan Semen Padang), lalu 41 klub Divisi Utama, dan enam klub Lig Nusantara melakukan pertemuan di Ciamis pada 25 Februari.
Ada tiga tuntutan yang tercantum dalam deklarasi itu. Pertama, menuntut kepada Menpora untuk segera mencabut pembekuan PSSI, dan menyatakan terima kasih serta apresiasi kepada Jokowi yang telah menginstruksikan pencabutan pembekuan PSSI dalam pertemuan dengan Tim Ad-Hoc FIFA.
Kedua, menuntut segera dilakukan reformasi total tata-kelola sepak bola Indonesia sesuai dengan Statuta FIFA.
Sementara yang ketiga adalah menuntut segera berjalannya kompetisi di semua divisi. Seluruh kompetisi resmi ini harus mendapat dukungan sumber-daya yang adil untuk semua tingkatan dan tidak boleh hanya terfokus pada kompetisi level tertinggi saja.
Meski begitu, secara pribadi pejabat Sekretaris Daerah Pemkab Ciamis itu merasa bangga karena ikut membidani perubahan kondisi sepak bola nasional yang karut marut itu.
"PSGC klub kecil, tapi dalam jiwa kami merah putih. Makanya, kami ingin sepak bola sebagai olahraga rakyat tetap hidup di hati rakyat dan jadi pemersatu NKRI," ucapnya.
Apalagi, lanjut Herdiat Sunarya, Presiden Joko Widodo secara jelas menyebut ingin memperbaiki tata kelola sepak bola nasional, termasuk cita-cita memajukan timnas Indonesia bisa bersaing di tingkat dunia.
"Apa yang disampaikan Bapak Presiden, sebagian besar tercantum di dalam Deklarasi Ciamis. Artinya, keinginan teman-teman telah sampai ke Presiden Joko Widodo," jelasnya.