Bola.com, Surabaya - Tawaran dari petinggi PS Polri kepada seluruh pemain muda Surabaya United Bhayangkara untuk mengikuti tes masuk pendidikan polisi sudah diterima sebagian pemain di klub tersebut. Namun, hingga kini belum ada persiapan khusus yang mereka lakukan untuk mengikuti tersebut.
Para pemain muda Surabaya United sejauh ini baru sebatas menyiapkan persyaratan. Hal ini lantaran mereka belum mendapatkan informasi lanjutan mengenai waktu pendaftaran dari petinggi klub.
Salah satu eks pemain Timnas U-19, Sahrul Kurniawan yang tertarik masuk pendidikan polisi mengaku baru sebatas menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan. “Saya sudah legalisir ijazah, KTP asli dan fotokopi, kartu keluarga asli, pas foto dan beberapa keperluan lain,” kata Sahrul.
Advertisement
Baca Juga
Komentar serupa meluncur dari mulut rekan setimnya, Muhammad Hargianto. Pemain yang sempat dipinjamkan ke PS Polri di Torabika Bhayangkara Cup 2016 mengaku sudah menyiapkan persyaratan masuk pendidikan Polri, termasuk fisik dan mentalnya. “Saya sudah siap lahir batin karena sejak awal saya sudah niatkan untuk ikut pendidikan polisi,” ucapnya.
Pemain lain yang juga sudah adalah M. Fatchu Rochman, Erick Dwi Ermawansyah, dan Wahyu Subo Seto. Ketiga pemain ini sedang mengurusi semua persyaratan yang dibutuhkan untuk masuk pendidikan polisi. Ketiganya juga harus pulang ke rumah untuk mengambil semua kelengkapan, beberapa waktu lalu.
Fatchu bahkan harus absen latihan beberapa hari untuk mengurusi beberapa persyaratan yang belum lengkap. “Saya pulang ke Pasuruan untuk foto, legalisir ijazah dan banyak lagi. Semoga persiapan ini sudah maksimal,” katanya.
Kendati begitu, mereka masih harus menunggu informasi lanjutan untuk mengikuti ujian masuk pendidikan polisi. Maklum, hingga kini mereka hanya diminta mengumpulkan persyaratan tanpa diberitahu kapan mereka harus menjalani tes tersebut.
Meski bisa dipanggil sewaktu-waktu untuk berangkat masuk pendidikan polisi, para pemain muda SU Bhayangkara sampai sekarang belum mau menggunduli kepala. Mereka lebih memilih menunggu kepastian waktunya agar tepat dengan masa pendidikan yang harus mereka jalani.
“Kalau sudah ada informasi, kami langsung pergi. Kami sudah minta izin ke pelatih dan pelatih sudah kasih lampu hijau,” terang Fatchu. “Soal menggunduli rambut nanti saja, kalau sekarang bisa dua kali kerja,” kata Erick menimpali.