Bola.com, Makassar - Kapten Arema Cronus, Hamka Hamzah, mengisi waktu luangnya dengan hal positif. Ketika Selasa (19/4/2016) agenda Arema latihan malam, siang harinya Hamka mengunjungi kantor manajemen tim Singo Edan di Jalan Kertanegara 7, Kota Malang.
Di sana eks pemain Pusamania Borneo FC itu menyapa satu per satu karyawan Arema Cronus. Begitu masuk ke ruangan media officer, Hamka terlihat berlama-lama karena di ruangan itu ia bertemu dengan lima siswa akademi yang sedang mengurus administrasi.
Baca Juga
Menjumpai mereka, bek kelahiran Makassar itu langsung menularkan ilmunya kepada lima siswa Akademi Arema itu.
"Kamu posisi apa? Kalau masih belum masuk tim junior harus terus latihan. Tidak ada istirahat. Baik latihan di Akademi, tim kampung atau apa saja," katanya.
Hamka juga memberikan resep kepada pemain yang berposisi sebagai bek dan penyerang. "Bek dan penyerang sebaiknya latihan tambahan memakai bola tenis. Buat latihan rahasia duel udara. Banyak yang sudah pakai teknik ini, seperti Leonard Tupamahu, Bambang Pamungkas, M. Robby, dan beberapa pemain lain," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Untuk pemain gelandang, Hamka berpesan agar latihan dengan menggunakan karet ban dalam yang dikaitkan di kaki untuk memperkuat umpan-umpan jarak jauh. "Gelandang harus punya operan dan umpan bagus," imbuhnya.
Bagi-bagi pengalaman itu berjalan cukup lama. Eks pemain PON Jatim itu juga memberikan motivasi kepada pemain muda untuk tidak grogi berhadapan dengan pemain senior di lapangan karena Arema beberapa kali mengajak pemain Akademi untuk latihan bersama.
"Kalau sedang bermain di lapangan, jangan takut melawan para senior. Ada bola tanggung, ambil saja. Tak mungkin pemain senior marah, pasti dibela nanti. Harus nakal pokoknya kalau ingin mental bagus di lapangan," bebernya.
Hamka bercerita kalau pada usia 15 tahun sudah masuk tim senior PSM Makassar. Dia jadi pemain termuda karena sejak kelas 2 SMP sudah menjadi bagian dari tim U-21 PSM.
"Saya langsung jadi pemain inti waktu itu. Mental pokoknya harus siap. Dulu masuk tim profesional itu sulit. Di Makassar dari 100 pemain, yang masuk hanya dua orang saja. Jadi benar-benar serius," tandasnya.