Bola.com, Semarang - PSIS Semarang secara resmi melayangkan tuntutan digelarnya Kongres Luar Biasa PSSI. PSIS jadi anggota PSSI pemegang suara pertama yang resmi menuntut KLB.
Surat tuntutan KLB sudah dikirimkan kepada Komite Eksekutif PSSI dan ditembuskan ke AFC-FIFA serta pemilik suara lainnya.
CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat PSIS ingin PSSI segera menggelar KLB.
Pertama, kepengurusan PSSI di bawah La Nyalla Mattalitti dianggap sebagai kendala karena berseberangan dengan pemerintah yang memiliki kewenangan terhadap akses fasilitas stadion sehingga menghambat kompetisi.
Advertisement
Baca Juga
Kedua, PSSI dianggap sudah tidak sehat karena dipimpin La Nyalla yang sedang tersandung masalah hukum yakni dugaan korupsi dan hibah Kadin Jatim. Meski status La Nyalla masih tersangka, Yoyok menilai hal itu akan menjadi preseden buruk bagi federasi sepak bola Indonesia.
“Saya berharap Pak Nyalla mau berbesar hati untuk mundur. Kami sudah mengirimkan surat resmi tuntutan KLB dan berharap persoalan sepak bola Indonesia cepat tuntas,” kata Yoyok.
PSIS juga menilai, KLB menjadi satu-satunya jalan yang harus ditempuh oleh PSSI untuk memperbaiki kondisi sepak bola Indonesia.
Rumor KLB PSSI muncul saat klub dan Asprov PSSI menemui Presiden RI Joko Widodo pada Jumat (15/4/2016) di Istana Merdeka. Pada waktu itu, hampir 80 persen undangan (dari 50 voters) menginginkan KLB.
Akan tetapi, sikap mereka belum ditunjukan secara resmi dengan mengirimkan surat tuntutan. Bahkan, pada Senin (18/4/2016), Forum Asosiasi PSSI mengatakan belum ada gerakan tuntutan KLB PSSI. Pertemuan dengan Presiden Jokowi hanya untuk memastikan ajang Indonesia Soccer Championship bergulir.