Bola.com, Semarang - PT Gelora Trisula Semesta (GTS) telah merilis pembagian grup Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Terdapat sejumlah grup yang bakal mempertemukan tim-tim dengan rivalitas tinggi. Salah satunya PSIS Semarang dan Persijap Jepara yang tergabung di Grup 3.
Pada masa lalu, laga dua tim bertetangga itu tak hanya soal gengsi namun juga dibumbui sejarah kelam memanasnya suporter kedua tim pesisir utara tersebut.
Berawal dari bentrokan suporter pada kompetisi Divisi Utama di Stadion Kamal Junaidi Jepara, 2006, hubungan suporter PSIS dan Persijap lantas memburuk.
Sejak PSIS terdegradasi dari ISL pada musim 2008-2009, kedua tim tak pernah bersua. PSIS dan Persijap bertanding lagi pada Piala Polda Jateng 2015.
Advertisement
Baca Juga
Meski jadi rival berat, kedua tim justru saling melempar pujian. CEO PSIS Semarang, AS Sukawijaya menilai tim Laskar Kalinyamat dalam proses kebangkitan usai terdegradasi dari pentas ISL 2014.
"Persijap serius membentuk tim untuk ISC B. Mereka bakal jadi lawan yang tangguh bagi kami dan punya peluang besar untuk lolos," kata pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu kepada bola.com, Jumat (22/4/2016).
Meski pernah mengalami cerita suram, Yoyok meyakini hubungan suporter baik Pasnerbiru, Snex (PSIS) dengan Banaspati dan Jatman milik Persijap telah membaik. Hal tersebut dibuktikan saat turnamen Piala Polda Jateng 2015.
"Saat PSIS dan Persijap bertemu dua kali di Piala Polda juga kondusif. Suporter kami datang ke Jepara dengan aman begitu pula sebaliknya. Tidak ada lagi nyanyian rasis di stadion," ungkap Yoyok.
Pujian senada juga dikatakan Manajer Persijap, M. Said Basalamah. Sebagai tim besar, PSIS dinilainya jadi kandidat kuat tim yang lolso dari fase grup plus menjuarai ISC B.
"Meski rival berat, saya yakin pertandingan PSIS dan Persijap berjalan aman dan menarik. Apalagi suporter sudah lama rindu adanya kompetisi. Kami akan bersaing secara sehat," ucap Basalamah kepada bola.com.