Bola.com, Jakarta - Sejumlah turnamen silih berganti mewarnai persepak bolaan nasional sepanjang tahun 2015 sampai awal April 2016,. Empat diantaranya merupakan turnamen berskala besar yang diikuti klub-klub level atas Indonesia. Tidak kurang dari 547 pemain saling bertarung di lapangan demi meraih prestasi setinggi mungkin.
Dalam tulisan ini, Labbola coba menyusun formasi terbaik berisikan 11 pemain dengan penampilan paling konsisten dalam setahun belakangan.
Baca Juga
Advertisement
Baca Juga
Kiper
I Made Wirawan (Persib Bandung)
Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Made di bawah mistar gawang Persib ketika mereka berhasil mencapai final Piala Presiden 2015 dan Piala Bhayangkara 2016. Secara keseluruhan, Made melakukan 33 kali penyelamatan dari 48 tembakan tepat sasaran yang dilepaskan tim lawan.
Bek
Fabiano Beltrame (Madura United), Fachrudin Aryanto (Sriwijaya FC), dan Hamka Hamzah (Arema Cronus)
Sebanyak 71% akurasi tekel Fabiano membantu Arema, Madura United, dan PS Polri menjadi tim dengan pertahanan yang cukup solid di Piala Presiden, Piala Gubernur Kaltim dan Piala Bhayangkara. Sedangkan Fachrudin membukukan 6.8 sapuan per partai, terbanyak diantara pemain lainnya. Sriwijaya FC pun tampil konsisten dengan 3 kali meraih tempat di semifinal turnamen yang mereka ikuti.
Sedangkan Hamka menjadi aktor penting dalam penampilan solid Borneo FC dan Arema sepanjang 2015-2016. Dengan catatan 83% akurasi operan dan 3.7 intersep per partai, ia merupakan salah satu bek tengah terbaik selama setahun ke belakang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1
Sayap Kanan
Johan Alfarizi (Arema Cronus)
Mampu bermain di sayap kanan maupun kiri dengan sama baiknya, pemain jebolan akademi Arema ini masuk nominasi pemain terbaik di Piala Gubernur Kaltim, dan memenangkan gelar tersebut di Piala Bhayangkara. Kemampuan membuat peluangnya yang mencapai 0.83 peluang per partai menjadi andalan Arema dalam meraih tempat terhormat di seluruh turnamen yang mereka ikuti.
Sayap Kiri
Esteban Vizcarra (Arema Cronus)
Sebanyak 20 peluang, 6 gol, dan 3,4 tekel per partai dicatatkan pemain asal Argentina ini. Sebuah catatan yang menunjukkan komitmen luar biasa Vizcarra dalam membantu Arema baik dalam skema bertahan maupun menyerang. Ia menjadi satu dari 11 pemain yang mampu menciptakan minimal satu peluang dalam setiap penampilan.
Advertisement
2
Gelandang
Srdan Lopicic (Arema Cronus), Yu Hyun-koo (Sriwijaya FC), dan Robertino Pugliara (Persib Bandung)
Meski sekilas tampak tidak menonjol, namun statistik menunjukkan bahwa Lopicic merupakan salah satu pemain terbaik dalam hal menyerang dengan catatan 1.3 peluang dan 4.8 umpan silang per partai. Belum ditambah dengan catatan 6 gol miliknya.
Sedangkan Hyun-koo, merupakan satu dari sedikit pemain yang selalu membawa timnya mencapai semifinal di setiap turnamen. Rataan tekel (6) dan pelanggaran (1.9) miliknya berada di urutan 4 besar di antara seluruh pemain lainnya.
Bagaimana dengan Robertino? Tahukah anda bahwa 1.6 penciptaan peluang per partai, 56% akurasi umpan silang, dan 78% dribble sukses miliknya merupakan yang terbaik dari semua pemain yang tampil selama setahun belakangan?
Penyerang
Cristian Gonzales (Arema Cronus), dan Alberto Goncalves (Sriwijaya FC)
Keduanya merupakan penyerang yang konsisten berada di jajaran top skorer di tiap turnamen yang mereka ikuti. 0.6 gol per partai milik Beto dan Gonzales menjadikan keduanya berada di 4 besar pemilik rataan gol terbaik sepanjang tahun. Cukup membuktikan kualitas mereka, bukan?