Bola.com, Sleman - Hasil manis pada laga perdana Grup 5 Indonesia Soccer Championship (ISC) B saat mengalahkan PSBI Blitar tak membuat PSS Sleman berleha-leha.
Tim berjulukan Super Elang Jawa terus berbenah sebelum menghadapi laga selanjutnya. Selain dari segi taktik, manajemen juga terus membidik pemain baru untuk menutupi beberapa pos yang masih kurang.
Namun lebih penting dari itu, perburuan personel anyar tak lepas dari status beberapa pemain eks skandal sepak bola gajah yang menggantung.
Mereka adalah gelandang seklaigus kapten Anang Hadi, pemain sayap Mudah Yulianto dan bek Eko Setiawan serta asisten pelatih EdiBroto dan Erwin Syahrudin. Mereka juga tidak masuk dalam Daftar Susunan Pemain (DSP) meskipun diboyong ke Blitar.
Advertisement
Baca Juga
''Kami tak ingin mengambil resiko dengan memasukkan tiga pemain dan dua asisten pelatih ke DSP karena takut adanya sanksi. Namun tim juga bimbang karena tidak ada status yang jelas untuk mereka,'' kata manajer PSS, Arif Juliwibowo, Rabu (4/5/2016).
Belum disahkan statusnya oleh PT GTS selaku operator ISC B maka ungkap Arif, pihaknya menyiapkan rencana cadangan yakni mencari tambahan pemain baru, terutama untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain tersebut. Meski diakuinya,mencari pemain berkualitas di tengah kompetisi cukup sulit.
''Harapan kami para pemain yang terkena sanksi bisa dimainkan. Toh ISC B bukan ajang resmi PSSI,'' tuturnya.
Arif menjelaskan bahwa pihak manajemen tetap akan berusaha keras agar para pemain yang terkena sanksi bisa tetap boleh dimainkan. Untungnya, Panitia Disiplin (Pandis) ISC membuka tim-tim yang para pemainnya terkena sanksi sepak bola gajah untuk mengajukan PK (Peninjauan Kembali).
"Kami tentunya akan memanfaatkan PK tersebut, nanti koordinasi dengan PSIS (Semarang) karena mereka cukup banyak pemainnya yang terkena sanksi. Kalau tidak salah ada sembilan pemain dan mereka juga tidak dimainkan saat PSIS melawan Persipur," ujar Arif.