Bola.com, Barcelona - Evan Dimas Darmono secara personal pernah meminta Menpora Imam Nahrawi untuk mencabut SK pembekuan terhadap PSSI. Permintaan itu ia lontarkan sesaat sebelum keberangkatannya ke Spanyol, 2 Februari 2016.
Sebelum berangkat ke Spanyol untuk mengikuti program pengembangan bersama RCD Espanyol B, Evan sempat berpamitan kepada Menpora Imam Nahrawi. Saat itu, Imam secara pribadi ingin mendengar satu permintaan Evan kepadanya.
Baca Juga
Ketika itu Evan hanya meminta pada menteri yang juga politikus PKB itu agar mencabut SK pembekuan PSSI. Itulah mengapa ketika ia mendengar kabar SK pembekuan PSSI resmi dicabut, Evan mengaku gembira sekaligus terharu.
" Jujur, saya sampai menitikkan air mata. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya hari itu tiba," katanya.
Yang membuatnya terharu adalah nasib rekan-rekannya yang sama-sama mengais rezeki dari sepak bola. Dengan pencabutan ini, ia percaya para pemain yang sebelumnya harus menganggur atau beralih profesi bisa kembali mencari nafkah dari profesinya semula.
Selama ini Evan tahu sendiri banyak di antara rekan-rekan seprofesinya, terutama mereka yang bermain untuk klub-klub Liga Nusantara dan Divisi Utama, yang harus hidup susah. Evan juga banyak mendengar keluhan dan derita mereka selama PSSI dibekukan.
Advertisement
Baca Juga
Baginya, ini momentum besar yang harus disyukuri semua insan sepak bola Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menpora yang bersedia berbesar hati mencabut SK pembekuan PSSI.
Evan berharap setelah pencabutan SK pembekuan PSSI ini, sanksi FIFA terhadap sepak bola Indonesia juga segera dicabut sehingga aktivitas sepak bola Indonesia kembali normal. Kompetisi di semua level bisa bergulir kembali.
"Saya juga bisa merasakan atmosfer kompetisi yang dari kecil saya dambakan," tutur pemain yang akan kembali ke Bhayangkara Surabaya United ini.
Lebih besar lagi, Evan sudah tidak sabar ingin mengenakan kostum Timnas Indonesia dan bertanding di pentas internasional lagi. "Bermain untuk timnas menjadi harapan setiap pemain karena bermain untuk bangsa adalah puncak dari karier seorang pemain," katanya.
Â