Sukses


Ini Alasan FIFA Cabut Sanksi Indonesia

Bola.com, Mexico City - FIFA secara resmi mencabut sanksi untuk Indonesia yang dijatuhkan pada 30 Mei 2015. Pencabutan sanksi itu dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino saat berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA di Meksiko, Jumat (13/5/2016) waktu setempat.

Pria yang menggantikan Sepp Blatter sebagai orang nomor satu FIFA itu juga mengungkapkan alasan pencabutan sanksi kepada Indonesia. Seperti dilansir Reuters, Infantino mengambil keputusan tersebut karena Pemerintah Indonesia telah mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI.

Seperti diketahui, Menpora Imam Nahrawi sudah resmi mencabut pembekuan PSSI pada 10 Mei. Pencabutan pembekuan itu dilakukan Imam setelah sepak bola Indonesia dibekukan sejak 17 April 2015.

Pembekuan yang dilakukan Menpora itu disusul dengan jatuhnya sanksi FIFA kepada Indonesia pada 30 Mei. Sanksi itu dijatuhkan otoritas tertinggi sepak bola dunia karena adanya intervensi yang dilakukan pemerintah terhadap PSSI.

Pasca jatuhnya sanksi FIFA, timnas maupun klub Indonesia tidak bisa bermain di pentas internasional. Alhasil, Persipura yang ambil bagian di Piala AFC harus gigit jari. Hal yang sama juga terjadi kepada timnas U-19 dan U-16 yang gagal menjadi tuan rumah akibat sanksi FIFA.

Setelah itu, berbagai upaya dilakukan semua pihak mulai dari FIFA dan PSSI agar sanksi FIFA bisa segera dicabut. Salah satunya dengan pembentukan Tim Ad-Hoc yang diketuai mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar.

Berbagai upaya itu akhirnya mendapatkan respon positif dari Menpora, yang sejatinya juga ingin sanksi FIFA segera dicabut. Hingga akhirnya, Menpora mencabut pembekuan PSSI karena ingin menghormati keputusan Mahkamah Agung dan juga menghormati komitmen FIFA.

Hal itu sesuai dengan surat FIFA kepada Mensesneg pada 26 April 2016 yang ditandatangani acting Sekjen, Markus Kattner. Dalam surat itu, FIFA memperingatkan pemerintah segera mencabut SK Pembekuan PSSI agar Indonesia bisa secepatnya bebas dari sanksi FIFA.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer