Bola.com, Surabaya - Banyaknya voters PSSI yang mendesak dilakukannya kongres luar biasa (KLB) tak membuat Asprov PSSI Jatim mengikuti arus besar. Anggota Exco PSSI Jatim Wardy Azhari Siagian menolak desakan KLB yang telah ditandatangani 85 pemilik suara PSSI itu.
Sikap menolak Asprov PSSI ini karena menganggap masih banyak persyaratan yang belum dipenuhi, salah satunya terkait kinerja PSSI. "Usai ketok palu tahun lalu, Kemenpora mengeluarkan SK pembekuan PSSI, padahal mereka belum bekerja, ini mau diadakan KLB lagi, kok aneh," seloroh Wardy.
Ia meyakini desakan KLB kali bukan murni permintaan dari voters, melainkan adanya desakan kuat dari luar.
Kalau permintaan KLB ini datangnya dari luar, ia yakin FIFA tak akan menyetujui permintaan ini meski mayoritas anggota PSSI (87 voters) secara resmi telah mengirimkan surat yang dibubuhi tandatangan mereka. Alasannya, federasi sepak bola dunia itu paling anti terhadap intervensi.
Advertisement
Baca Juga
Soal ancaman Menpora yang akan membekukan kembali PSSI jika KLB batal digelar, bagi Wardy patut dipertanyakan. Sebab, Menpora tak punya alasan untuk menjatuhi sanksi yang sama pada induk organisasi olahraga itu.
“Ini kan kesannya sangat dipaksakan. Menpora kan bilang sendiri mau memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia. Lantas kalau sanksi pembekuan dijatuhkan lagi, tata kelola sepak bola mana yang akan diperbaiki?” tanya Wardy.
Alasan apa pun, bagi Wardy pembekuan PSSI tanpa ada bukti pelanggaran terhadap statuta FIFA yang dilakukan federasi sepak bola Tanah Air itu jelas-jelas menjadi preseden buruk bagi sepak bola Indonesia.
“Saya kembalikan saja pada alasan Menpora mencabut sanksi pembekuan. Di mana Menpora menyatakan bahwa ia mencabut karena menjalankan dan menghormati putusan MA. Lantas alasan apa lagi yang dipakai kalau sampai dibekukan lagi?” tanya Wardy lagi.