Bola.com, Palembang - Thierry Gathuesi telah berpisah dengan Sriwijaya FC. Ia mengalami sakit liver sehingga tak memungkinkan untuk tampil prima dalam ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.
Thierry berpamitan kepada manajemen dan suporter Sriwijaya FC. Secara khusus lewat sosial media, ia mengungkapkan rasa terima kasih dan bersyukur telah menjadi bagian dari Laskar Wong Kito. Bek berusia 34 tahun itu akan kembali ke Prancis untuk beristirahat total.
Hal yang membuat Thierry terharu adalah perhatian manajemen SFC, meski dirinya tak aktif bermain sejak sakit. "Manajemen telah merawat saya selama dua bulan masa sakit. Saya berterima kasih dan tidak akan melupakan kenangan di Sriwijaya FC," ungkap Thierry.
Thierry mengaku sedih saat pemain SFC berjuang, sementara ia hanya bisa menyaksikan lewat layar kaca, sambil menjalani perawatan. Tapi, ia bersyukur Alberto Goncalves dkk. meraih hasil positif dalam TCS 2016 hingga pekan ketiga, terutama setelah tim arahan Widodo C.Putro itu menggulung Madura United 5-0, Minggu (15/5/2016).
Advertisement
Baca Juga
"Semoga Sriwijaya FC sukses di TSC 2016. Tim ini sangat bagus, kompak, dan para pemain profesional. Saya akan terus mendoakan supaya Sriwijaya FC sukses dan meraih juara," tutur ayah empat anak itu.
Sebagai bentuk apresiasi kepada bumi Sriwijaya, Thierry mengenakan kaus pemberian suporter, bertuliskan "Sampai Jumpa Thierry". Di sosial media, para petugas medis di rumah sakit tempat Thierry dirawat (RS Charitas, Palembang) juga berfoto bersama dengan mantan bek Arema dan Persiram Raja Ampat.
Bagi Thierry, Sriwijaya FC sangat berarti. Dalam perjalanan kariernya, SFC merupakan klub Indonesia pertama yang ia bela, setelah malang melintang di klub Prancis dan Skotlandia.
Thierry merasakan gelar juara ISL bersama Sriwijaya FC setahun setelah ia mendarat di Palembang, yakni pada musim 2011-2012. Musim berikutnya, ia merasakan momen indah bersama Arema saat Singo Edan menjadi runner-up ISL 2013.
"Terlalu banyak kenangan indah di Palembang. Dengan rekan setim, suporter, dan masyakarat. Saya tidak akan pernah lupa," tutur pemain kelahiran Bafoussam, Kamerun, 17 April 1982.
Tahun 2016, Thierry sebenarnya bertekad tampil maksimal membela SFC. Namun, ia harus absen setelah berlaga di Piala Gubernur Kaltim 2016. Pada saat itu, ia sudah mengalami gangguan pencernaan. Setelah dirawat secara intensif, Thierry divonis menderita penyakit liver dan harus istirahat dari dunia sepak bola untuk sementara waktu.
"Saat saya sakit, perhatian tak hanya datang dari manajemen Sriwijaya FC. Banyak suporter yang menjenguk, mereka membawakan makanan," kata Thierry Gathuessi mengakhiri pembicaraan.