Bola.com, Jakarta - Pro Futsal Legue (PFL) 2016 memunculkan banyak kejutan. Dua klub yang baru promosi dari Liga Nusantara melaju ke babak final four yang akan digelar pekan depan. Sementara klub-klub besar seperti IPC Pelindo atau Electric PLN secara mengejutkan gagal mencapai babak utama.
Di wilayah barat, BJL 2000 Cosmos Semarang menjadi klub yang pertama lolos ke final four. Pencapaian tersebut mengejutkan karena BJL berstatus klub promosi dari Liga Nusantara yang langsung mencuat ke kasta elite futsal nasional.
Prestasi itu tidak terlepas dari peran pelatih Wahyudin yang berpengalaman di pentas futsal Indonesia. Pelatih yang akrab disapa Kocoy memang bersahabat dengan final four kompetisi tertinggi futsal Indonesia ini.
Tahun ini adalah final four ketujuh Kocoy. Sebelumnya, ia selalu berhasil membawa Electric PLN melangkah ke Final Four, bahkan pada 2013 mantan pemain Persigawa Jakarta itu membawa Electric meraih gelar juara Indonesia Futsal League (IFL).
Seakan menjadi ajang pelatih-pelatih muda unjuk gigi, Biangbola Kaltim yang dilatih Panca Fauzi juga menunjukkan kelasnya. Namun, Biangbola harus menjalani musim dramatis untuk bisa lolos ke fase empat besar. Pada pertandingan terakhir seri Bandung 8 Mei 2016 lalu, Biangbola harus menjalani laga berat melawan Bie The Great Bekasi untuk bisa lolos.
Advertisement
Baca Juga
Beruntung, Electric PLN di laga terakhir terpaksa harus mengakui keunggulan FC Libido. Anak asuh Vennard Hutabarat itu dikalahkan FC Libido Bandung dengan skor tipis 3-4. Apesnya, Electric PLN kehilangan kiper Teguh Limas Sarendar. Kiper Timnas Futsal yang akrab disapa Tely itu harus absen cukup lama karena cedera lutut.
Kesempatan itulah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Biangbola. Klub yang punya nama besar di dunia futsal Indonesia itu berhasil menang tipis atas Bie The Great Bekasi dengan skor 4-3. Biangbola yang mayoritas diisi pemain muda itu akhirnya lolos di saat-saat akhir, menyalip Electric.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Selanjutnya
Sedangkan di Wilayah Timur, kedigdayaan Vamos Mataram tidak perlu diragukan lagi. Klub yang mendapat julukan 'Real Madridnya' futsal Indonesia ini sudah aman melenggang ke final four PFL 2016.
Vamos memiliki pemain berkelas dalam setiap posisi. Sebut saja Bambang Bayu Saptaji yang menjadi flank andalan Vamos. Lalu di posisi anchor ada Andriansyah Agustin alias Adom, dan terakhir di posisi pivot nama Syahidansyah Lubis yang menjadi jaminan kemenangan Vamos.
Dengan skuat yang terbilang wahid, pelatih Bonsu Hasibuan tidak perlu repot untuk menerapkan segala strategi dalam setiap laga. Modal sebagai tim yang cepat lolos ke final four membuat Bonsu bisa menghemat tenaga dan menerapkan strategi mutakhir untuk merengkuh target juara.
Kondisi tak menyenangkan dialami juara bertahan, IPC Pelindo. Klub yang juga bertabur bintang itu harus puas melihat debutan Black Steel Manokwari merebut satu tempat di final four. Di laga terakhir, Pelindo dan Black Steel harus saling bunuh untuk bisa mendapat jatah ke 4 besar.
Komposisi pemain Pelindo yang tidak pernah berubah sejak tiga tahun terakhir dapat dipatahkan Ardiansyah Runtuboy dkk. Laga penentuan seri Jakarta 21 Mei 2016, menjadi bukti bensin Pelindo sudah habis. Bahkan pelatih Dadang Iskandar seakan buntu menghadapi permainan eksplosif anak asuhan Sayan Karmadi itu.
Indra Kurnia Purnomo dkk. menyerah 5-7 dan harus menerima kenyataan gagal menuju Final Four. Di sisi lain, bintang muda harapan futsal Indonesia, Runtuboy, seakan menunjukan kualitasnya kepada penikmat futsal di Nusantara. Mantan pemain Persipura Jayapura U-21 ini selalu menampilkan skill yang mumpuni dan tak jarang mengundang decak kagum penonton setia PFL.
Kemenangan Black Steel atas Pelindo sangat disyukuri oleh pelatih Sayan Karmadi. Legenda futsal Indonesia itu mengatakan keberhasilan timnya ke final four tidak lepas dari kerja sama dan kekompakan tim yang terus terjaga selama kompetisi.
"Komunikasi yang baik menjadi keberhasilan kami melangkah ke final four. Setelah lolos kami akan persiapkan tim lebih matang dan fokus untuk babak besar itu (Final Four)," ujar Sayan Karmadi kepada bola.com.
Sementara kegagalan Pelindo menjadi pelajaran bagi semua elemen tim asal Jakarta itu. Kiper senior Pelindo, Yos Adi Wicaksono, mengakui kegagalan timnya karena masa persiapan yang tidak maksimal.
"Persiapan kami memang kurang. Di awal musim kami tak ada pemusatan latihan, bahkan persiapan juga mepet," jelas Yos Adi yang juga kiper Timnas Indonesia alumi SMA 30 Jakarta.
Kegagalan Pelindo jadi peringatan sudah sepatutnya mempersiapkan pemain muda untuk PFL musim depan. Proses regenerasi harus berjalan untuk mengimbangi atau menggantikan posisi pemain senior yang sudah menahun di klub The Blues Pelindo itu.
Posisi akhir di klasemen Pro Futsal League:
Posisi Wilayah Timur
1. Vamos Mataram 28 Poin
2. Black Steel Manowari 25 Poin
3. IPC Pelindo 17 Poin
4. Bintang Timur Surabaya 13 Poin
5. Antam Jakarta 10 Poin
6. Pinky Boys Makassar 10 Poin
7. WPK MBU Makassar (degradasi)Â 7 Poin
Â
Posisi Wilayah Barat
1. BJL 2000 Cosmos Semarang 29 Poin
2. Biangbola Katim 26 Poin
3. Electric PLN Jakarta 25 Poin
4. FC Libido Bandung 24 Poin
5. Bie The Great Bekasi 23 Poin
6. Mataram FCÂ 17 Poin
7. Futsal Kota Bandung (degradasi)Â 14 Poin
8. Jaya Kencana Tangsel (degradasi)Â 1 Poin
Â
Advertisement