Bola.com, Jakarta - Kelompok 85 menginginkan untuk menjalankan Kongres Luar Biasa PSSI secepatnya. Hal itu dikatakan Ketua Kelompok 85 Letjend TNI Edy Rahmayadi saat bertemu dengan voters (pemilik suara) PSSI di Grand Rubina Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Jakarta Selata, Selasa (24/5/2016).
Menurutnya, jika KLB secepatnya dilaksanakan, maka agenda-agenda sepak bola internasional juga punya persiapan yang cukup. Namun lebih dari itu, keinginan tersebut untuk mempercepat reformasi tata kelola sepak bola nasional.
Baca Juga
Kepada Media Italia, Erick Thohir Berjanji Akan Terus Menaturalisasi Pemain Sambil Pembinaan Pemain Muda
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Advertisement
“Kenapa kami terus mendesak KLB? Semakin cepat maka lebih baik. Kami sudah dua kali menyurati PSSI, jika sampai tiga kali tidak ada tanggapan hingga 18 Juni, maka kami akan menyurati FIFA,” jelas Edy Rahmayadi kepada wartawan.
Ada beberapa poin yang menjadi acuan voters untuk mendesak KLB. Salah satunya, mayoritas anggota PSSI mengingkan perubahan di lingkup tata kelola sepak bola Indonesia.
“Yang pertama adalah status Ketua Umum PSSI saat ini. Lalu yang kedua, tidak berjalannnya roda organisasi secara baik. Dan yang ketiga KLB adalah keinginan dari para voters PSSI,” lanjut Edy.
Disinggung dengan status PS TNI yang belum menjadi anggota PSSI, Edy tidak mempersalahkan jika hak suaranya tak dianggap. Karena dengan berkurangnya suara dari PS TNI tidak akan mempengaruhi syarat KLB yakni dua pertiga voters.
“Secara hukum kami sudah sah sebagai anggota PSSI karena kami sudah merger dengan Persiram Raja Ampat yang merupakan anggota PSSI. Silakan PSSI memverifikasi dan mengundang kami,” ujar Edy.