Sukses


Mau Polisi atau Tentara, Menpora Minta Perusuh TSC 2016 Dihukum

Bola.com, Jakarta - PT Gelora Trisula Semesta operator turnamen Torabika Soccer Championships (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo diminta tidak pandang bulu menerapkan aturan atau memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang mengganggu kelancaran kompetisi kasta elite.

Instruksi itu dilontarkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Ia gelisah melihat terjadinya dua insiden yang menimbulkan korban  jiwa serta puluhan orang terluka.

Insiden pertama terjadi usai pertandingan Persija Jakarta kontra Persela Lamongan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (13/5/2016). Akibat bentrok antara suporter Persija The Jakmania dengan polisi, satu nyawa Muhammad Fahreza, melayang sia-sia.

Sedangkan insiden kedua melibatkan suporter Pesegres Gresik United melawan PS TNI di Stadion Tri Dharma, Gresik, Minggu (22/5/2016). Berawal saling ejek, suporter PS TNI mengamuk mencederai puluhan Ultras Mania yang merupakan fans Gresik United. Puluhan orang suporter pun dilarikan ke rumah sakit.

Suporter PS TNI masuk ke dalam lapangan saat berlangsungnya pertandingan antara Persegres Gresik United melawan PS TNI di Stadion Petrokimia, Minggu (22/5/2016). (Bola.com/Fahrizal Arnas)

"Penyelesaian masalah itu harus lewat jalur hukum. Saya setuju jika penyelesaiannya lewat jalur hukum. Saya minta juga operator untuk tidak pandang bulu dalam menjatuhkan sanksi dan  menerapkan aturan," kata Menpora Imam Nahrawi kepada wartawan di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Kamis sore (26/5/2016).

Saat ditanya  apakah Kemenpora mempunyai Inisiatif untuk mempertemukan kelompok suporter yang selama ini sering bergesekan, Imam Nahrawi menegaskan hal itu sudah menjadi tanggungjawab PSSI. Menpora memilih tak mencampuri terlalu dalam federasi yang baru saja ia bebaskan dari sanksi pembekuan.

"Kami hanya akan jadi pengawas," tutur Imam yang berasal dari Partai Kebangkitan Bangsa tersebut.

Suporter Persija, The Jakmania, melakukan aksi tabur bunga dan menyalakan lilin mengenang anggotnya Muhammad Fahreza, yang meninggal diduga akibat kekerasan di SUGBK, Jakarta, Senin (16/5/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Walau kompetisi TSC 2016 bersifat independen, dikelola dan diselenggarakan klub-klub, PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air diharapkan terlibat aktif menjaga kelancaran pelaksanaan kompetisi.

Saat Kemenpora dipimpin Roy Suryo dua tahun silam, ia itu pernah menggagas perdamaian dua kelompok suporter yang terlibat rivalitas panas The Jakmania (Persija Jakarta) dan Viking (Persib Bandung). Imam Nahrawi diharapkan bisa melakukan langkah serupa.

"Sekarang kan PSSI sudah jalan, silahkan PSSI saja yang menjalankan fungsi pengawasan. Kecuali PSSI meminta bantuan kepada kami, tentu kami akan bantu," ujar Imam Nahrawi mengakhiri pembicaraan.

 

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer