Bola.com, Jakarta - Persipura Jayapura masih terpuruk di peringkat 13 klasemen sementara dengan perolehan 5 poin memasuki pekan ke-5 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Posisi tim asal Jayapura seakan tidak mencerminkan citra mereka sebagai salah satu tim kuat di kancah sepak bola nasional. Kondisi Persipura ini berbanding lurus dengan performa sang bintang, Boaz Solossa.
Selalu dimainkan Jafri Sastra sejak pertandingan pertama melawan Persija Jakarta, Boaz belum menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu calon top skorer TSC 2016. Belum ada satu pun gol yang lahir dari kaki pemain yang sempat 3 kali menjadi pencetak gol terbanyak Liga Super Indonesia ini.
Baca Juga
Mengenang 2 Gol Terkini Timnas Indonesia ke Gawang Arab Saudi di SUGBK: Sumbangan 2 Putra Papua
Dari Solossa Bersaudara hingga Si Kembar Sayuri, Inilah Kakak Beradik di Timnas Indonesia dari Masa ke Masa
Boaz Solossa Jebol Gawang China di SUGBK 11 Tahun Silam: Siapa Cetak Gol untuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Bahkan, ketika bertemu Bali United, Boaz gagal mencatatkan satupun tembakan ke arah gawang. Suatu hal yang jarang terjadi apabila kita melihat kiprah Boci, sapaannya, selama ini.
Selain level tembakannya yang amat rendah dengan hanya mencatatkan akurasi 12,5% dalam 3 pertandingan, Boaz juga baru satu kali menciptakan peluang bagi Persipura. Catatan dribelnya pun minim (4). Boaz lebih sering melepaskan umpan silang langsung ke kotak penalti lawan (14).
Advertisement
Baca Juga
Salah satu faktor yang mungkin jadi penyebab menurunnya performa Boaz lantaran striker berusia 30 tahun ini belum nyetel dengan skema dan sistem permainan Persipura.
Jika beberapa musim terakhir Persipura bermain direct dengan formasi 4-3-3 ala Jacksen F. Tiago dan Oswaldo Lessa, kali ini Boaz dkk. harus beradaptasi dengan skema 4-2-3-1.
Persipura sendiri selalu mencatatkan penguasaan bola di atas 60% yang mengindikasikan bahwa Tim Mutiara Hitam lebih sabar memainkan bola. Selama ini, Boaz lebih menakutkan apabila dia berhasil mendapatkan bola saat pertahanan lawan belum turun terlalu jauh. Sesuatu yang jarang terjadi pada sebuah tim yang memiliki penguasaan bola tinggi.
Selain itu, jika melihat permainan tim Mutiara Hitam terasa sekali bahwa mereka tidak lagi bermain agresif seperti biasanya. Duo bek sayap Persipura, misalnya, tidak lagi aktif maju membantu penyerangan seperti beberapa musim terakhir. Mungkin saja hal tersebut menjadi salah satu penyebab mengapa Boaz mengalami penurunan performa.
Penyebab lain yang mungkin menjadi jawaban adalah, Boaz cukup alam tidak merasakan atmosfer kompetisi di Tanah Air bersama Persipura. Meski sempat bermain bersama Pusamania Borneo FC di Piala Presiden, tetap saja Borneo FC bukanlah Persipura. Perlu waktu bagi Boaz untuk kembali menyesuaikan diri dengan pemain-pemain Persipura.