Bola.com, Jakarta - Sosok Bambang Pamungkas , sejak kali pertama bermain di Persija Jakarta pada tahun 1999, seakan tak tergantikan. Penyerang bernomor punggung 20 tersebut jadi pemain paling produktif di Tim Macan Kemayoran dengan torehan 182 gol!
Belum ada penyerang Persija lainnya yang bisa menandingi kehebatan Bepe dalam urusan menjebol gawang. Sejumlah striker top Tanah Air singgah pada periode Bambang bermain di Persija. Sebut saja Widodo C. Putro, Rochy Putiray, Budi Sudarsono, Kurniawan Dwi Yulianto, Zainal Ichwan, hingga Greg Nwokolo. Tak satu pun di antara mereka bisa menandingi ketajaman Bepe.
Demikian pula dengan bomber-bomber asing yang pernah singgah ke Jakarta. Emanuel de Porras, Pedro Javier, Agu Chasmir.
Advertisement
Baca Juga
Penyerang yang sempat jadi top scorer Liga Indonesia 2000 tersebut terhitung stabil menjaga produktivitasnya di tim ibu kota. Bahkan pada saat ia terpinggirkan sebagai pemain utama di Persija pada musim 2004, karena kalah bersaing dengan duet Emanuel de Porras-Budi Sudarsono, Bepe masih bisa menyumbang 12 gol buat tim yang amat dicintainya.
Torehan gol terendah Bambang hanya terjadi di Liga Indonesia musim 2002, yakni lima gol. Kala itu Persija yang musim sebelumnya jadi juara kompetisi kasta elite performanya tengah melempem.
Lesakan 24 gol semusim (2000 dan 2003) jadi persembahan tertinggi pemain kelahiran Getas, Jawa Tengah, 10 Juni 1980 itu, buat Persija. Bepe bak imortal, ia tetap konsisten tajam di kala usianya mulai senja.
Saat kompetisi Liga Indonesia berubah nama menjadi Indonesia Super League (ISL), dengan tingkat persaingan lebih ketat, Bambang Pamungkas yang pernah merantau ke Malaysia membela Selangor FA, tetap jadi yang terbaik di Tim Oranye.
Selama penyelenggaraan ISL sejak musim 2008-2009 hingga 2015, Bepe mengoleksi sebanyak 74 gol. Catatan tersebut berada di urutan ke-5 daftar pencetak gol terbanyak ISL, di bawah Boaz Solossa (111), Cristian Gonzales (107), Beto Goncalves (97), dan Greg Nwokolo (79). Rekor 74 gol ditorehkan Bambang untuk 2 klub: Persija dan Pelita Bandung Raya (PBR).
Kepindahan Bambang ke PBR pada ISL 2014, karena berseteru dengan manajemen Persija Jakarta, menyisakan luka bagi suporter Persija, The Jakmania. Di klub tersebut Bepe mengoleksi 10 gol. Klub yang dibela sang pemain dengan materi skuat semenjana bak menampar Persija. PBR yang diasuh Dejan Antonic melaju ke babak 8 besar di wilayah persaingan Grup Barat, menyalip Persija yang lebih diunggulkan para pengamat.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hat-trick ke Gawang Arema
Jangan heran jika kembalinya Sang Maestro ke Persija pada menjelang ISL musim 2015 memunculkan sukacita bagi The Jakmania. Benar saja, di usia yang tidak lagi muda (kala itu 34 tahun), Bepe tetap sosok mesin gol utama bagi Persija.
Pada laga pembuka ISL 2015, Bepe mencetak hat-trick gol ke gawang Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pertandingan yang digelar Sabtu, 4 April 2015, berkesudahan 4-4. Persija yang saat itu dilatih Rahmad Darmawan jadi salah satu klub unggulan juara kompetisi kasta utama.
Persija dihuni banyak pemain berstatus bintang, semacam Stefano Lilipaly, Ramdani Lestaluhu, Greg Nwololo, Martin Vunk, Yevgeni Kabayev. Nama terakhir disebut striker asal Rusia yang datang ke Indonesia dengan status pemain paling tajam di Eropa dengan lesakan 36 gol di klub Liga Estonia, Sillamae Kalev.
Ironisnya Kabayev, yang digadang-gadang jadi andalan utama di sektor depan, malah kalah kinclong dibanding Bepe.
Selepas persembahan golnya ke gawang Arema, Bambang Pamungkas puasa panjang mencetak gol bagi Persija. Konflik berkepanjangan antara PSSI dengan Menpora, Imam Nahrawi, yang berimbas terhentinya kompetisi ISL 2015, membuat Bepe memilih menepi dari lapangan hijau.
Ia dibuat kecewa oleh manajemen Persija, yang tersandung persoalan utang gaji ke pemain, imbas terhentinya kompetisi secara mendadak.
Bepe yang kembali berkostum Persija pada ajang Piala Presiden 2015 yang dihelat bulan Agustus silam, paceklik gol. Tim Macan Kemayoran jadi penghuni juru kunci penyisihan di Gianyar Bali. Persija ditekuk Bali United 0-3 dan hanya bermain imbang melawan Persita Tangeran 1-1 dan Mitra Kukar 0-0.
Kemandulan Bepe rasanya wajar mengingat Persija berlaga di turnamen tersebut dalam kondisi compang-camping. Pemain-pemain terbaik memutuskan hengkang, persiapan yang dilakukan juga ala kadarnya.
Selepas Piala Presiden, Bepe memilih menganggur. Keputusannya itu diambil sebagai bentuk kekecewaan sang pemain terhadap konflik sepak bola nasional. Persija berlaga di Piala Jenderal Sudirman dan Torabika Bhayangkara Cup tanpa sang striker kharismatik.
Antusias The Jakmania menggelora kala Bepe secara tiba-tiba memutuskan bergabung kembali ke Persija pada Senin (25/4/2015). Pasalnya, manajemen Macan Kemayoran sudah frustrasi mengajak penyerang yang dikenal kuat dalam duel udara ini kembali. Bepe, tak pernah menolak ajakan tersebut tapi tak juga memberi jawaban tegas apakah ia mau kembali berkostum Persija.
"Kembalinya Bambang Pamungkas jadi kabar baik buat kami. Ia pemain bagus dan dia juga sosok yang dihormati pemain muda dan semua pemain di Indonesia. Sosoknya membuat pemain lain lebih percaya diri," komentar Paulo Camargo, pelatih Persija.
Pertanyaannya di usia yang tak lagi muda, menginjak 35 tahun, masihkah Bambang Pamungkas tetap tajam? Ia sudah begitu lama tidak tampil di sebuah laga kompetitif. Akan tetapi, jangan pernah meremehkan Bepe.
Pemain yang tercatat sebagai pemain paling banyak membela Timnas Indonesia dengan koleksi cap 77 penampilan dan sumbangsih 36 gol, tetaplah sosok "ajaib" dengan jam terbang tinggi serta tingkat kematangan level maksimal. Jika kembali mencapai level kebugaran 100 persen, ia berpotensi kembali unjuk kebuasan mencetak gol.
Bepe sudah turun membela Persija di pentas Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo pada Minggu (22/5/2015). Ia tampil sebagai penganti Jose Guerrapada menit 66 saat Persija bertamu ke markas Perseru Serui. Puasa panjang gol Bepe belum berakhir pada partai yang berkesudahan 0-0.
Menarik menyaksikan bentrok Barito Putera kontra Persija di Stadion 17 Maret, Banjarmasin, pada Minggu (29/5/2016). Akankah Bambang Pamungkas mengakhiri puasa gol selama 417 hari?
Advertisement