Sukses


Eks Pemain Persib Kritisi Dejan soal Pemilihan Pemain Inti

Bola.com, Bandung - Persib Bandung hingga saat ini tak juga menunjukkan penampilan sebagai tim juara setelah dari lima laga di Torabika Socccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo hanya meraih satu kali kemenangan dan empat pertandingan berakhir imbang, termasuk dua laga di antaranya dimainkan di kandang sendiri.

Pengamat sepak bola asal Bandung, Yudi Guntara, menilai pelatih Persib, Dejan Antonic, tidak konsisten dengan pemilihan pemain inti. Menurut pria yang juga pernah memperkuat Persib Bandung semasa aktifnya ini, skema Dejan sering berubah meski hal itu tak diperlukan.

"Yang membuat aneh, kenapa harus selalu menduetkan Kim Jeffrey Kurniawan dengan Hariono. Memang tak masalah kalau laga tandang karena mungkin bermain bertahan bertahan. Tapi, saat laga kandang pun dia selalu menduetkan Kim dengan Hariono. Padahal, seharusnya cukup Hariono saja agar posisi yang ditempati Kim bisa diisi pemain bertipe penyerang, karena laga kandang butuh kemenangan," ujar Yudi kepada bola.com, Rabu (1/6/2016).

"Saya juga melihat keanehan lain, misalnya saat di Torabika Bhayangkara Cup. Dejan sering memakai Yanto Basna, posisi itu sempat diisi Agung Pribadi dan kini Dias Angga. Kemudian, dulu sering memasang Hermawan sekarang Purwaka Yudi. Jadi, Dejan Antonic belum tahu mana tim intinya," tambahnya.

Bukan hanya itu saja, eks gelandang Persib era 80-an itu heran dengan kebijakan pelatih asal Serbia yang mencadangkan Atep. Bukan hanya mencadangkan, namun juga menempatkan pemain yang biasa beroperasi di sayap kiri itu, di tengah.

"Tentu Atep harus beradaptasi lagi. Saya yakin Atep bingung dengan pemindahan posisi ini. Saya hanya mengira-ngira saja apakah Dejan itu ingin mengesampingkan Atep atau bagaimana?" ujarnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Hal lain yang menjadi alasan Persib terlihat sulit memperoleh kemenangan adalah belum terlihatnya kekompakan dan komunikasi. Padahal menurut Yudi, Dejan seharusnya terbantu dengan masih bertahannya beberapa pilar yang sukses membawa Persib juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 seperti I Made Wirawan, Vladimir Vujovic, Tonny Sucipto, Hariono, M.Taufik, dan Tantan serta beberapa pemain lain, seperti Yandi Sofyan, Rudiana, Agung Pribadi, dan Jajang Sukmara.

"Belum terlihat kekompakan dan saya yakin komunikasi dengan asistennya belum terjalin dengan baik. Dia bisa bertanya kepada Yaya (pelatih fisik) dan asisten pelatih lainnya, apa yang dilakukan sehingga bisa juara," tuturnya.

Soal kritikan pedas dan tuntutan mundur dari bobotoh Persib, Yudi menilai hal itu sangat wajar karena Persib sangat dicintai. Masih kata Yudi, dengan komposisi pemain yang ada saat ini, bobotoh maupun publik sepak bola di Jawa Barat menganggap kemenangan sebenarnya bukan hal yang sulit.

"Dejan harus membuka diri dan menerima kritikan itu, bukan malah sebaliknya. Persib itu tim juara dan bobotoh sangat wajar menutut kemenangan. Jika pertandingan selanjutnya melawan Bhayangkara Surabaya United (11/6/2016) kalah, saya yakin posisi Dejan Antonic akan semakin sulit," pungkas Yudi Guntara mengakhiri pembicaraan.

 

Video Populer

Foto Populer