Bola.com, Jakarta - Kelompok 85 belum mau bicara secara mendetail soal figur yang pantas untuk menjadi Ketua Umum PSSI baru menggantikan La Nyalla Mattalitti. Yang paling utama bagi para pemegang hak suara adalah memastikan Kongres Luar Biasa PSSI bisa terselenggara.
Sebelumnya nama Pangkostrad Letnan Jenderal TNI, Eddy Rachmayadi dimunculkan sebagai calon Ketua Umum PSSI. Kelompok 85 bahkan meminang langsung pembina klub PS TNI tersebut di hadapan awak media.
Baca Juga
Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA, Berikan PSSI Update Report dan Bahas Sepak Bola Indonesia
Bos JDT Temui Presiden FIFA, Jelaskan Proyek Timnas Malaysia: Gianni Infantino Berikan Dukungan Penelitian, Infrastruktur, dan Pengembangan
Gara-Gara Piala Dunia Antarklub 2025, FIFA Putuskan Periode Transfer Windows Jadi Tiga Kali
Namun, belakangan hal tersebut berubah. Menurut salah satu pentolan Kelompok 85 dari klub Persija Muda, Budiman Dalimunthe, pencalonan orang nomor satu PSSI masih terlalu jauh untuk dibicarakan.
Baca Juga
Advertisement
“Membicarakan siapa ketua umum masih terlalu jauh. Setelah KLB bisa diselenggarakan, baru nanti akan muncul tahapan-tahapan selanjutnya. Dari sana akan dilakukan penjaringan calon Ketua Umum PSSI,” jelas Budiman kepada bola.com.
Budiman juga mengatakan bahwa saat ini yang terpenting adalah KLB bisa berjalan. Ada beberapa tahap yang harus dilalui untuk bisa menjalankan KLB. Menurut alumni Universitas Indonesia itu, untuk menjalankan KLB, baik PSSI dan Kelompok 85 menunggu notifikasi FIFA berupa surat yang secara resmi menyetujui dijalankannya KLB.
Salah satu yang mencakup pemilihan ketua umum dan KLB itu adalah terbentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding. Hal itu bisa dibentuk melalui tiga opsi, yakni melalui sidang tahunan, rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI atau langsung dari titah FIFA.
“Terlalu cepat menafsirkan siapa ketua umum. Alurnya Komite Pemelihan yang menentukan calon berdasarkan usul dari para pemilik suara di Kongres PSSI, lalu setelah diloloskan baru terlihat siapa-siapa calonnya. Jika ada calon, itu tidak mengikat karena Komite Pemilihan dan Komite Banding saja belum ada. Tentukan saja dulu tanggal KLB,” lanjut Budiman.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gusti Randa, selaku Kuasa Hukum Kelompok 85. Pria yang juga sebagai Ketua Asosiasi Provinsi PSSI DKI Jakarta itu mengaku pihaknya belum tentu mencalonkan Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.
"KLB yang diminta adalah untuk memilih ulang semuanya, baik itu ketua umum hingga anggota Exco. Tapi, kami belum memutuskan siapa calon yang tepat sebagai Ketua Umum PSSI yang baru karena semua bisa mencalonkan dan dicalonkan," ujar Gusti Randa belum lama ini.
Terkait waktu penyelenggaraan KLB, bila mengacu tiga bulan dari surat permintaan KLB yang diserahkan pada 3 Mei 2016, makan KLB semestinya digelar 3 Agustus 2016. Hingga saat ini PSSI maupun Kelompok 85 menanti persetujuan dari FIFA. Karena tanpa notifikasi surat FIFA maka hasil KLB tidak akan diakui.