Bola.com, Lamongan - Dipilihnya Sutan Harharah sebagai pelatih baru Persela Lamongan membawa perubahan pada susunan tim pelatih tim berjulukan Laskar Jaka Tingkir itu. Pasalnya, masuknya Sutan membuat asisten pelatih Persela Didik Ludianto harus menepi.
Didik tak lagi masuk dalam jajaran pelatih Persela karena Sutan membawa Marwal Iskandar untuk mengisi pos yang sebelumnya ditempati legenda hidup Persela tersebut. Didik harus rela digeser menjadi asisten manajer mendampingi Yunan Achmadi. Posisi yang tidak strategis bagi Didik karena kewenangannya terbatas.
Advertisement
Namun Didik menolak anggapan bahwa dirinya ditepikan. Sebab ia masih menjadi bagian tim yang selama ini membesarkan namanya itu.
"Perubahan posisi di dalam tim itu wajar. Saya menghormati keputusan manajemen jika harus ditempatkan di posisi lain. Toh, saya masih ada di tim ini," tuturnya.
Bagi Didik, menjadi asisten pelatih maupun asisten manajer bukan masalah besar. Karena ia tetap bisa mengabdi pada tim daerahnya. Didik pun mengaku, di tempat barunya ini, ia tetap bisa menyumbangkan pikiran serta tenaganya untuk Persela.
Didik pun berjanji tetap berusaha bekerjasama dengan pelatih baru Persela semaksimal mungkin. Ia juga bakal memberikan masukan-masukan kepada pelatih kepala jika dibutuhkan.
Maklum, Didik adalah sosok yang paling mengenal setiap individu pemain Persela karena ia sangat dekat dengan setiap individu pemain di tim ini.
Selain menjadi asisten manajer, Didik sendiri sebetulnya sudah lama menempati posisi sebagai kepala pencari bakat Persela. Jadi selain bertugas mendampingi Yunan, Didik bisa kembali menjalankan tugas yang sudah lama ia emban itu.
"Saya memang tidak dipilih oleh pelatih kepala untuk menjadi asistennya. Saya rasa itu wajar, karena setiap pelatih memiliki orang kepercayaan yang bisa menerjemahkan keinginannya. Namun bukan berarti saya putus hubungan. Saya yakin, pelatih tahu kredibilitas saya," sebut Didik.
Didik Ludianto berharap, perubahan yang terjadi di timnya tidak memunculkan isu-isu negatif yang bisa memicu kondisi tim tidak kondusif. Apalagi di saat seperti sekarang, dimana Persela membutuhkan upaya dan daya lebih besar untuk segera mentas dari keterpurukan.