Bola.com, Bandung - Manajemen Persib Bandung buka suara perihal kebijakan mengirim Djadjang Nurdjaman untuk mendapatkan ilmu kepelatihan di DC United dan bukannya kembali ke Inter Milan.
Manajemen mengungkapkan kebijakan itu didasari sulitnya mantan pelatih Persib itu mendapatkan visa ke Italia. Insiden bom Paris dan Belgia ditengarai menjadi alasan visa ke Italia jadi sulit keluar. Alhasil, untuk sementara program kepelatihan yang dijalani Djanur dipindahkan dari Inter Milan ke DC United.
Baca Juga
VIDEO: Joaquin Correa Jadi yang Paling Bersinar Saat Inter Milan Pecundangi Hellas Verona 5-0
Hasil Liga Italia Tadi Malam: Duel AC Milan Vs Juventus Berakhir Remis, Atalanta Gusur Inter Milan dari Puncak Klasemen
Hasil Liga Italia: Inter Milan Ngamuk! Habisi Hellas Verona 5-0 dan Kudeta Napoli dari Puncak Klasemen
Meski begitu, manajemen tetap memproses visa untuk Djanur ke Italia. "Hanya, proses itu butuh waktu lama. Sambil menunggu, kami tawarkan Djanur ke DC United dan beliau setuju," ujar salah satu petinggi PT PBB, Teddy Tjahyono, di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Bandung, Kamis (9/6/2016).
Teddy menambahkan pihak DC United cukup responsif menyambut rencana kedatangan pelatih yang sudah mempersembahkan piala ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 untuk tim Maung Bandung.
"Saat ini kami menunggu proses pengurusan visa ke Amerika Serikat. Begitu selesai, Djanur langsung ke DC United," jelas Teddy.
Advertisement
Baca Juga
Lantaran proses pengurusan visa ke Italia dan Amerika sedang berjalan, rencana untuk Djanur terbilang fleksibel. Artinya, bila visa Italia yang terlebih dulu keluar, pelatih 51 tahun itu secepatnya diterbangkan ke Milan untuk melanjutkan program kepelatihan di markas Inter Milan. Begitu juga bila visa Amerika yang terlebih dulu diperoleh.
"Mau ke Inter atau DC United saya kira sama saja, yang penting sudah ada visanya. Program (kepelatihan) di DC juga mirip dengan di Inter Milan," jelas Teddy.
Diakui Teddy, dpilihnya DC United karena keberadaan Erick Thohir di klub peserta Major League Soccer (MSL) itu. Ia membantah jika sulitnya Djanur kembali ke Italia karena saham mayoritas di Inter telah dijual ke konsorsium China, Suning Holdings Group.
"Pak Erick masih memiliki 31 persen saham di Inter dan dia tetap masih menjadi CEO. Jadi program kerja sama Persib dengan Inter Milan tidak mengalami perubahan, tetap berjalan," katanya.
Disinggung tiga pemain muda yang sebelumnya juga akan dikirim ke Italia, Teddy mengaku bahwa tiga pemain muda Persib tersebut juga hingga saat ini belum mendapat izin menuju Italia.
"Bukan hanya di Italia, tapi di Eropa. Di Prancis kemarin-kemarin ada yang ketahuan bawa bom, jadi merembet ke negara lain," ucapnya.
Itulah mengapa tiga pemain muda Persib, yakni Gian Zola, Febri Haryadi, dan Jujun Saepulloh belum bisa dipastikan kapan akan dikirim ke Italia. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka batal dikirim, sementara DC United belum memiliki akademi sepak bola yang bisa menampung tiga pemain muda itu untuk belajar sepak bola.