Bola.com, Sidoarjo - Dari lima laga yang sudah dijalani Bhayangkara Surabaya United di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, tiga gol yang bersarang ke gawang Bhayangkara SU terjadi dari bola-bola mati. Pelatih kepala Bhayangkara SU, Ibnu Grahan, menganggap hal ini sebagai kelemahan yang harus dibenahi.
Itulah mengapa dalam beberapa sesi latihan terakhir, termasuk latihan yang berlangsung Kamis (9/6/2016) malam, Ibnu terus membuat simulasi latihan antisipasi bola-bola mati.
Sang pelatih menyadari kekurangan ini bisa menjadi masalah besar jika tidak segera diperbaiki. Apalagi mayoritas pemainnya berpostur pendek. Di belakang, hanya Otavio Dutra yang tinggi menjulang.
Advertisement
Baca Juga
Maka itu, Ibnu menginstruksikan striker asing, Thiago Furtuoso, ikut turun saat tim lawan mendapatkan hadiah tendangan bebas di dekat kotak penalti maupun sepak pojok.
"Kami sudah mengasah kemampuan mereka membaca bola-bola mati dan bagaimana caranya memenangi duel udara dengan lawan yang lebih tinggi," kata Ibnu.
Tidak hanya bola mati, Ibnu Grahan juga mengantisipasi kecepatan di atas rata-rata pemain Persib. Maklum, ada Tantan, Atep, Zulham Zamrun, Syamsul Arif, dan Juan Belencoso. Dari pengamatan bola.com, Ibnu diprediksi menurunkan mayoritas pemain muda untuk mengimbangi kecepatan mereka.
Hal itu bisa dilihat dari jalannya latihan, di mana enam pemain muda Bhayangkara SU jebolan Timnas U-19, yakni Evan Dimas Darmono, Hargianto, Zulfiandi, I Putu Gede Juni Antara, M. Fatchu Rochman, dan Ilham Udin, plus Fitra Ridwan Salam, Dany Saputra mengenakan rompi. Bukan rahasia lagi, para pemain yang mengenakan rompi dalam sesi latihan, biasanya yang akan menjadi starter.
Ibnu tidak menampik jika ia akan menurunkan mayoritas pemain belia di pertandingan kontra Persib. "Bisa jadi, tapi kami akan lihat kondisi pemain hingga menjelang pertandingan. Siapa yang dalam kondisi bagus, merekalah yang main," katanya.