Jakmania Siap Beraksi Lagi dengan Pesan Koreografi Rahasia

Bola.com, Jakarta - Laga Persija Jakarta kontra PS TNI di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (10/5/2016) kemungkinan menjadi laga terakhir tim Macan Kemayoran di Jakarta. Hal itu terjadi karena stadion kebanggaan Indonesia itu akan direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018.

Pada laga pekan keenam Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo itu, pendukung setia Persija, The Jakmania kembali menyuguhkan koreografi apik di tribune Stadion GBK. Suguhan koreografi indah ala The Jakmania sebenarnya bukan hal baru karena di dua laga kandang sebelumnya, hal sama sudah ditampilkan.

Namun, tetap saja koreografi ini jadi salah satu yang ditunggu-tunggu tidak hanya pemain Persija melainkan juga pencinta sepak bola nasional termasuk kelompok suporter lain.

Di dua laga kandang sebelumnya, The Jakmania menampilkan koregrafi bertemakan tahun kelahiran kelompok suporter tersebut dan juga ornamen merah-putih khas Persija. Kali ini, kelompok suporter yang lahir di tahun 1997 itu kembali menampilkan tema Persija untuk laga melawan PS TNI.

"Tema koreografi masih tentang Persija. Tapi, pesan dari koregrafinya itu ,masih kami rahasiakan. Intinya koreografi nanti masih menampilkan warna merah dan putih khas Persija," jelas Ketua Umum The Jakmania, Richard Achmad Supriyanto, kepada bola.com.

Richard juga menjelaskan bahwa persiapan koregrafi kali ini terbilang singkat. Waktu seminggu dirasa cukup untuk persiapan suguhan koreografi, termasuk melakukan setting tempat sehari sebelum pertandingan.

"Kami akan melakukan persiapan tiga atau dua jam sebelum pertandingan berlangsung. Yang pasti teman-teman sudah siap mempersembahkan koregrafi di laga kandang Persija," lanjutnya.

Laga kontra PS TNI bisa menjadi pertandingan terakhir Persija di Jakarta tahun ini. Selepas laga tersebut, Macan Kemayoran kembali menjadi tim musafir dan saat ini manajemen Persija masih terus menjajaki kemungkinan menggunakan Stadion Pakansari, Cibinong, Kab Bogor.