Bola.com, Palembang - Pertemuan Sriwijaya FC (SFC) melawan Persegres Gresik United, Minggu (12/6/2016), pada pekan keenam Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo punya arti khusus bagi pelatih SFC, Widodo Cahyono Putro.
Pasalnya, untuk pertama kali sepanjang karier kepelatihannya, Widodo berhadapan dengan klub sudah membesarkan dan melejitkan namanya di kancah sepak bola nasional.
Sebelumnya, meski pernah melatih di sejumlah klub di Tanah Air, mantan asisten pelatih Timnas Indonesia itu tidak pernah bertemu langsung dengan Persegres Gresik United di lapangan hijau.
Kesempatan sempat datang saat Widodo mengarsiteki Persela Lamongan pada ISL 2009-2010. Namun, karena ISL ketika itu digelar dengan format dua wilayah, kesempatan berduel dengan mantan klub pun urung terjadi.
"Setelah itu saya mendapat kesempatan membantu Timnas Indonesia selama lebih dari tiga tahun. Dari situ saya ke klub Persepam Madura United, tepatnya pada 2015. Namun, belum sempat merasakan kompetisi, semuanya harus terhenti imbas konflik PSSI-Kemenpora," ungkap pelatih asal Cilacap itu.
Advertisement
Baca Juga
Menurut pelatih 45 tahun itu, kota Gresik punya pengaruh besar sepanjang hidup dan kariernya sebagai pesepak bola profesional.
"Selama karier, saya hanya membela tiga klub yakni Warna Agung, Petrokimia Gresik, dan Persija. Setelah hanya menjadi finalis di musim pertama, saya akhirnya bisa merasakan juara di tahun 1999 bersama Persija dan saat di Petrokimia juga meraih hasil sama pada 2001 sewaktu dilatih Sergei Dubrovin," kenangnya.
Meski punya sederet kenangan manis, Widodo mengaku tidak terlalu terbebani kenangan manis saat bertemu Persegres GU sebagai lawan.
"Publik sepak bola di Gresik sangat sportif. Jika SFC nanti bermain baik, mereka pasti akan mendukung. Yang jelas kepentingan saya hanyalah membawa Sriwijaya FC meraih hasil maksimal, jika tidak bisa mengamankan poin penuh, setidaknya tidak kalah," pungkas mengakhiri pembicaraan.