Bola.com, Depok - Tren negatif PS TNI di ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo terus berlanjut. Terbaru, skuat racikan Eduard Tjong tumbang 0-1 dari tuan rumah Persija Jakarta di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (10/6/2016) malam.
Hasil itu membuat posisi Manahati Lestusen dkk. masih terbenam di papan bawah klasemen sementara dengan hanya mengoleksi tiga poin dari enam pertandingan.
Kekalahan dari tim Macan Kemayoran memancing spekulasi terkait nasib Eduard Tjong. Namun, pelatih yang akrab disapa Edu itu mengaku tidak terbebani dan khawatir soal masa depannya. Sebab, jauh-jauh hari sebelum kick-off TSC, dirinya diminta bersabar oleh manajemen dalam memoles PS TNI.
"Petinggi klub sedari awal menyadari PS TNI tidak bisa berprestasi dengan cara instan. Butuh proses untuk menambah jam terbang dan kualitas individu," ungkap Edu kepada bola.com, Sabtu (11/6/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sebelum TSC 2016 bergulir, tim hasil pembelian saham klub Persiram Raja Ampat itu sejatinya membidik posisi papan atas bahkan runner-up. Namun, sejak awal langkah mereka cukup berat.
Dimulai kekalahan dari Madura United di kandang sendiri (1/5/2016), PS TNI sempat jadi bulan-bulanan Mitra Kukar, 1-4, di Stadion Siliwangi, Bandung (14/5/2016), setelah sebelumnya menahan Surabaya United Bhayangkara 0-0 (8/5/2016).
Meski demikian, pelatih asal Solo itu mendapat keyakinan dari manajemen untuk membawa PS TNI tampil lebih baik di setiap laga. Dukungan itu membuat mantan nakhoda Persiba Balikpapan semakin termotivasi. Meski kalah dari Persija, Edu menilai permainan timnya menujukkan grafik peningkatan.
"Manajemen senantiasa mengingatkan, memoles tim baru untuk berprestasi memang butuh waktu sehingga saya lebih tenang dalam bekerja, meski di satu sisi harus menjaga nama baik TNI di sepak bola," tutur pelatih 46 tahun itu.
Setelah melawan Persija, PS TNI akan menjamu tim kuat Persipura Jayapura. Eduard Tjong bertekad meraih kemenangan perdana saat bersua tim Mutiara Hitam di Stadion Pakansari Bogor, 19 Juni 2016.