Bola.com, Surabaya - Sebelum resmi ditunjuk jadi pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 dengan kontrak tujuh bulan, nama Alfred Riedl sudah lebih dulu diapungkan Kelompok 85. Ketua Kelompok 85, Edy Rahmayadi, menyebut pelatih asal Austria itu sebagai kandidat pelatih timnas.
"Nanti pelatih timnas diisi orang asing yang pernah menangani di Piala AFF kemarin, Alfred Riedl," ucap Edy Rahmayadi yang juga Pangkostrad pada akhir Mei lalu.
Baca Juga
Semangat Membara Bang Jay Idzes Menyambut Lanjutan R3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maret 2025!
Erick Thohir Ingin Timnas Indonesia Tuntaskan Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan 12 Poin: Ada Bonusnya
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
PSSI sudah membantah kabar yang menyebut penunjukan Alfred Riedl karena adanya desakan dari kelompok yang menghendaki digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI itu.
Di pihak lain, Kelompok 85 menegaskan pemilihan mantan pelatih timnas Vietnam dan Laos itu sebagai pelatih Timnas Indonesia sepenuhnya menjadi otoritas PSSI. Namun, mereka tidak membantah jika menyorongkan nama Alfred ke PSSI.
Komite Media Kelompok 85, Haruna Soemitro, menyatakan terpilihnya Alfred sebagai pelatih timnas sudah sesuai keinginan yang disampaikan ke PSSI melalui proposal yang mereka masukkan.
"Nama Alfred ada di proposal kami. Pertimbangan kami menyodorkan nama Alfred cukup rasional, yakni Alfred sedang tidak memegang tim mana pun. Sementara pelatih-pelatih yang sempat mengikuti fit and proper test, yakni Nilmaizar, Indra Sjafri, dan Rahmad Darmawan sedang menangani tim," katanya.
Advertisement
Baca Juga
Haruna menyatakan pelatih yang mengikuti tes kelayakan dan kepatutan pelatih Timnas Indonesia lalu bukannya tidak berkualitas, namun karena terikat dengan klub masing-masing, Kelompok 85 khawatir mereka tidak bisa fokus ke Tim Garuda.
Mepetnya waktu yang dimiliki timnas untuk mempersiapkan tim juga menjadi pertimbangan lain yang dikemukakan Kelompok 85. Alfred, yang sedang tidak terikat dengan tim mana pun, mempunyai waktu lebih banyak untuk memantau para pemain dibandingkan Nilmaizar maupun Rahmad Darmawan.
"Itu alasan yang kami kemukakan di dalam proposal kami. Tampaknya, PSSI memiliki pemikiran yang sama dengan kami," ujar Haruna.
Bagi Kelompok 85, absennya Alfred lebih dari setahun terakhir bukan merupakan persoalan karena pelatih 66 tahun itu bisa melihat dari bank data pemain yang dimiliki PSSI.
Dengan begitu, Alfred tinggal melihat perkembangan para pemain melalui laga di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo yang sedang bergulir untuk menentukan masih layak atau tidak pemain bersangkutan panggil dan bergabung dengan timnas.
"Alfred Riedl bukan pelatih kemarin sore. Dia punya pengalaman segudang menangani tim. Saya kira dia tak akan menemukan kesulitan mendapatkan nama-nama pemain berkualitas sesuai dengan keinginannya. Apalagi ia sangat mengenal kultur sepak bola Indonesia," tutur Haruna.
Â