Bola.com, Palembang - Laga antara Sriwijaya FC melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat (24/6/2016), menjadi partai spesial untuk Hilton Moreira. Pasalnya, penyerang laskar wong kito asal Brasil ini punya banyak kisah menarik saat bersua kubu lawan.
Salah satu yang paling menyita perhatian terjadi pada Indonesia Super League musim 2011/2012 saat Hilton terlibat perseteruan dengan beberapa pemain Macan Kemayoran di Palembang. Ia sempat berkelahi dengan pemain senior Macan Kemayoran, Ismed Sofyan.
Sebelumnya saat masih memperkuat Persib Bandung, Hilton juga berulangkali melakukan aksi psywar yang mengundang amarah suporter setia Persija, The Jakmania.
Imbas paling menyesakkan dirasakan penyerang asal Brasil tersebut adalah ia gagal mendapat kontrak permanen di Persija menjelang perhelatan Torabika Bhayangkara Cup beberapa bulan silam. The Jakmania resistensi dengan kehadiran Hilton.
Namun Hilton tak merasa sakit hati. Ia sendiri mengaku sudah melupakan semua.
Advertisement
Baca Juga
"Saat mengikuti seleksi di Persija, hal pertama yang saya lakukan adalah bertemu dengan Ismed Sofyan. Kami berbicara banyak hal. Ismed berujar bahwa apa yang pernah terjadi merupakan cerita lama dan tidak perlu diingat. Kami sama-sama punya keluarga dan sekarang hanya fokus ke sepak bola," ungkap Hilton saat ditemui di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Rabu (22/6/2016) sore.
Terkait Ismed Sofyan sendiri, Hilton mengakui bahwa pemain asal Aceh tersebut merupakan sosok pemimpin di tim Persija. "Tidak hanya punya kualitas bagus saat di lapangan, namun Ismed adalah simbol Persija. Dia adalah pemimpin tim saat bermain maupun diluar lapangan," pujinya.
Selain itu, Hilton saat mengaku bahwa seluruh pemain dan manajemen Persija memperlakukan dirinya dengan sangat baik. "Saya sebenarnya sudah disodori kontrak. Pelatih Persija, Paulo Camargo, suka terhadap permainan saya. Presiden Persija, Ferry Paulus, juga setuju merekrut saya. Sayang, akhirnya saya tidak berjodoh dengan Persija karena alasan nonteknis," cerita Hilton yang pada 2015 sempat bermain di klub Malaysia, Penang FA.
Penolakan sekelompok The Jakmania diakuinya merupakan hal utama yang membuat dirinya gagal berseragam Tim Oranye. "Manajemen Persija bicara ke saya bahwa hal tersebut demi kebaikan semua pihak. Saya bisa memahaminya. Tidak ada masalah, saya tetap respek ke Persija," tambahnya.
Selain itu, Hilton juga mengaku sangat menghormati Paolo Camargo, pelatih yang berasal dari negaranya. "Dulu waktu kecil saya pernah dilatihnya dan mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Paolo Camargo juga pelatih Kaka, eks pemain AC Milan dan Real Madrid yang sekarang bermain di MLS," ucap Hilton.
Tidak merasa dendam dengan The Jakmania? "Tidak. Saya sudah melupakannya. Mereka tidak mengenal saya secara pribadi sehingga salah menilai," ungkap Hilton Moreira.