Bola.com, Malang - Libur latihan mendekati Lebaran membuat pemain Arema Cronus terkena imbas arus mudik. Bukan hanya pemain Muslim, tapi juga yang tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri. Seperti yang dialami kiper Arema, I Made Kadek Wardana, dan asisten pelatih I Made Pasek Wijaya.
Keduanya pulang ke Bali pada Senin (4/7/2016). Beruntung mereka masih mendapat tiket. Tetapi risikonya, harga tiket itu sudah selangit.
Untuk tiket pulang, mereka harus mengeluarkan ongkos satu juta rupiah. Dua kali lebih mahal daripada saat normal. Sedangkan ongkos balik dari Bali menuju Malang justru lebih mahal lagi. Hampir dua juta rupiah.
"Mau bagaimana lagi, kalau situasi Lebaran ya seperti ini. Tapi, ini demi bertemu keluarga. Meski tidak berlebaran kan jarang mendapat kesempatan berkumpul dengan anak dan istri agak lama durasinya," kata Pasek Wijaya.
Advertisement
Baca Juga
Apa yang dialami Pasek sama halnya dengan I Made Kadek Wardana. Sebab, mereka pulang dan pergi sama-sama. "Waktu Lebaran banyak yang liburan ke Bali. Jadi di sana juga penuh wisatawan. Terutama yang non-Muslim, mereka refreshing di Bali," lanjut Pasek.
Momen seperti ini sudah beberapa kali dialami penghuni tim Arema asal Bali tersebut. Hanya, tahun ini mereka mendapat jadwal libur sangat dekat dengan Lebaran sehingga tiket yang diperoleh harganya jauh lebih mahal.
"Mungkin pemain lain yang mudik ke luar Malang juga sama. Pasti mahal. Kalau bawa kendaraan sendiri pengorbanannya harus kena macet di jalan juga," tandas Pasek.
Selama Arema Cronus libur lima hari, duo Bali itu memilih menghabiskan waktu berjalan-jalan dengan keluarga. Sebab, ke depan tidak akan ada libur cukup lama selain jelang putaran kedua Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
"Kalau kompetisi begini susah pulang karena setiap minggu ada pertandingan. Libur juga biasanya cuma sehari, jadi buat istirahat saja tidak bisa pulang kampung," curhat sang asisten pelatih Singo Edan.