Bola.com, Palembang - Pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro, termasuk salah satu penikmat Piala Eropa 2016. Sebagai pelatih, ia tidak sekadar menyaksikan due-duel seru di turnamen antarnegara Benua Biru itu.
Widodo mengungkapkan pertandingan di Piala Eropa banyak memberikan inspirasi baginya, terutama dalam hal variasi taktik dan skema permainan yang diterapkan para pelatih top di hajatan empat tahun sekali itu.
Beberapa hal yang jadi perhatiannya adalah skema yang diterapkan Antonio Conte pada Italia dan juga Joachim Low di timnas Jerman.
"Kita bisa lihat bagaimana Antonio Conte dengan pakem 3-5-2 bisa mengorganisasi pertahanan dengan sangat baik dan membuat sisi penyerangan seimbang. Jerman dengan pola 4-2-3-1 yang khas dengan dua jangkarnya, belum lagi tim-tim lain yang punya pola berbeda namun cukup atraktif," ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Pelatih asal Cilacap ini berharap seluruh pelaku sepak bola di Tanah Air dapat belajar dan mengambil pelajaran berharga dari turnamen bergengsi ini, tidak sekadar menonton.
"Jika mau, kita mampu lebih baik dari saat ini. Walau mungkin belum ke level dunia, minimal untuk Asia Tenggara kita bisa bersaing kembali dan menjadi juara seperti sebelumnya," tuturnya.
Soal laga final yang mempertemukan Prancis kontra Portugal, Senin (11/7/2016) dini hari WIB, Widodo juga punya analisis sendiri. Ia cenderung menjagokan Prancis bisa memenangi final sekaligus merebut gelar juara Piala Eropa 2016.
Widodo mengaku salut dengan keberhasilan pelatih Prancis, Didier Deschamps, memunculkan bintang dalam skuatnya.
"Banyak bintang baru dimunculkan Prancis, salah satunya Antoine Griezmann, yang begitu dominan sepanjang turnamen. Sebelumnya, meski sudah cukup tampil di level klub namun belum terlalu apik di timnas. Belum lagi kontribusi pemain lain seperti Payet yang juga sangat baik di Piala Eropa ini," jelasnya.
Sementara Portugal meski memiliki pemain terbaik dunia dalam diri Cristiano Ronaldo, untuk beberapa hal lain disebutnya masih kalah bila dibandingkan Prancis.
"Ronaldo pemain hebat yang bisa mengubah pertandingan, tetapi Prancis lebih merata di semua lini dan harus diakui status sebagai tuan rumah juga sangat berpengaruh. Namun pemenangnya akan ditentukan siapa yang lebih siap nanti, walau peluang lebih condong ke Prancis," beber Widodo.
Â