Sukses


FAM Jadi Penyebab Pemain JDT Boikot Timnas Malaysia

Bola.com, Johor Bahru - Bola panas pensiun dini dari timnas Malaysia yang dilontarkan empat pemain Johor Darul Ta'zim (JDT) terus bergulir. Kabar ini tidak hanya jadi pukulan telak tim Harimau Malaysia, julukan timnas Malaysia, namun juga jadi pembicaraan panas di kalangan fans sepak bola Negeri Jiran.

Pendapat di media sosial pun terpecah. Ada yang membela keputusan pemain, tetapi banyak pula yang mencibir dan menyayangkan keputusan itu serta menyalahkan JDT yang dianggap ikut berperan dalam pengambilan keputusan para pemainnya.

Seperti diketahui empat pemain JDT langganan timnas sejak beberapa tahun terakhir, yakni Safiq Rahim, Aidil Zafuan, S. Kunanlan, dan Amirulhadi Zainal menyatakan pensiun dari tim Harimau Malaysia dalam waktu hampir bersamaan, dalam dua hari terakhir.

Tidak ingin disudutkan lebih dalam lagi, JDT melalui sang pemilik, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, membeberkan apa yang sebenarnya terjadi.

Dalam pernyataan resmi yang termuat di situs dan media sosial klub pada Kamis (14/7/2016), Tunku Ismail yang juga Putra Mahkota Kesultanan Johor, bicara panjang lebar. 

Bisa ditebak, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan FMLLP (pengelola liga profesional di Malaysia) jadi penyebab utama keluarnya pemain JDT secara ramai-ramai dari timnas Malaysia.

Pasalnya, beberapa waktu lalu pria 32 tahun itu blakblakan mengkritik dan menyatakan kekecewaan terhadap FAM dan FMLPP, yang dianggap tidak melakukan apa-apa untuk kemajuan sepak bola Malaysia dan hanya menguntungkan bagi segelintir orang atau pihak tertentu. Seruannya untuk melakukan perubahan di tubuh FAM ketika itu sempat menggegerkan sepak bola Malaysia.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Tuntutan perubahan di FAM

"Sekarang coba Anda bayangkan diri Anda berada dalam posisi mereka (pemain). Mereka bermain untuk organisasi yang tak memikirkan kesejahteraan mereka, yang tak bertindak apapun ketika kolega mereka ditunggak gajinya oleh klub, bermain untuk presiden (FAM) yang tak pernah hadir saat mereka latihan, untuk para pimpinan yang bahkan tak tahu nama dan mengenal mereka, bermain untuk organisasi yang bahkan tak peduli ketika mereka cedera. Saya ada di pihak pemain. Masih banyak pemain yang akan melakukan hal sama (mundur dari timnas) seperti pemain JDT, tapi terlalu takut pada atasan mereka," ujarnya.

Pernyataan pedas sang Putra Mahkota tidak berhenti sampai di situ. Ia mengaku bila pemain yang datang ke FAM atau pihak terkait untuk menyampaikan unek-unek mereka, semisal gaji yang tertunggak, diabaikan begitu saja. 

"Nasihat saya untuk Anda semua, kita harus berada di pihak pemain, klub, dan organisasi yang lain untuk meminta perubahan di FAM. Suka atau tidak suka, suatu saat nanti FAM harus berubah," katanya. 

Pemilik Johor Darul Ta'zim sekaligus Putra Mahkota Kesultanan Johor, Tunku Ismail Ibni Sultan Ibrahim, membeberkan alasan di balik mundurnya empat pemain timnya dari timnas Malaysia. (Bola.com/JDT Facebook)

Tunku Ismail menegaskan bila keputusan mundur dari timnas Malaysia tidak berhubungan dengan kecintaan pada negara.

"Para pemain ini mencintai negara mereka. Mewakili negara merupakan penghargaan terbesar sepanjang karier mereka. Mereka tidak melakukan ini (mundur dari timnas) karena tidak mencintai Malaysia. Mereka melakukan ini karena mereka manusia biasa, seperti Anda dan saya. Mereka melakukan ini karena mereka lelah dengan panggilan untuk menjalani pelatnas berbulan-bulan yang tidak memberi manfaat pada timnas," bebernya.

Di sisi lain, hingga saat ini belum diketahui respons FAM dan pengelola liga. Reaksi justru datang dari Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin. Pemerintah Malaysia memandang serius kejadian ini karena beranggapan bisa jadi preseden buruk bagi pemain dan klub lain.

Seperti dilansir di Utusan, Kamis (14/7/2016), Menpora Malaysia lantas menjadwalkan pertemuan dengan Tunku Ismail untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak mengganggu timnas yang sedang bersiap jelang Piala AFF 2016.

 

 

 

 

Video Populer

Foto Populer